Volatilitas dan Kecerdasan Buatan (AI) Menjadi Tantangan Utama bagi Para Pemimpin di Indonesia pada Tahun 2024: EGN

Jakarta (ANTARA) – Jaringan Eksekutif Global (EGN) Indonesia, sebuah jaringan berbasis rekanan dari anggota eksekutif, telah mengidentifikasi lanskap geopolitik, volatilitas ekonomi, dan kesiapan kecerdasan buatan (AI) sebagai tantangan utama tahun ini.

Co-founder dan managing director EGN Indonesia, Dona Amelia, mengatakan bahwa AI dan teknologi digital lainnya menjadi tren yang penting untuk diantisipasi tahun ini, seperti yang ditekankan oleh anggota EGN Indonesia dalam survei tersebut.

“Ini sebabnya kami sangat menekankan pemilihan topik diskusi yang hati-hati untuk pertemuan dan lokakarya kelompok rekanan kami,” kata Amelia dalam pernyataan dari EGN Indonesia pada hari Rabu.

Tujuannya adalah memastikan anggota EGN Indonesia dapat memperoleh wawasan berharga untuk membantu mereka menavigasi tren dan tantangan yang muncul, tambahnya.

Survei terbaru telah mengidentifikasi lanskap politik dan volatilitas ekonomi sebagai keprihatinan utama tahun ini.

Survei juga menyoroti bahwa tantangan seperti ketersediaan tenaga kerja terampil, resesi global, dan kekurangan kesiapan mengadopsi teknologi AI adalah beberapa masalah utama yang mungkin dihadapi bisnis tahun ini.

Ia mengatakan bahwa EGN terus memperkuat kehadirannya di pasar Indonesia sejak didirikannya cabangnya di negara ini pada Maret 2022.

Hingga saat ini, keanggotaan EGN Indonesia telah berkembang menjadi 152 anggota, terdiri dari pemilik bisnis dan eksekutif dari berbagai perusahaan terkemuka di berbagai industri.

Saat ini, anggota EGN Indonesia dapat mengikuti 6 pertemuan kelompok rekanan tatap muka, 6 acara lintas fungsi tatap muka, lebih dari 24 acara regional virtual, dan 4 acara jaringan setiap tahunnya.

Selain itu, setiap kelompok rekanan disusun oleh spesialis jaringan berpengalaman EGN untuk memastikan bahwa ini sesuai dengan tingkat senioritas anggota.

Ia mengatakan bahwa hingga hari ini, EGN Indonesia memiliki misi yang jelas: membantu para pemimpin saling memperbaiki.

MEMBACA  Tawuran Berujung Maut di Jagakarsa, 1 Remaja Tewas Diserang dengan Senjata Tajam

“Tujuan ini telah menjadi moto kami yang tahan lama sejak tahun 1992, yang didedikasikan untuk memberdayakan para pemimpin agar mendapatkan dorongan yang mereka butuhkan untuk membuat perbedaan, menawarkan nilai unik, dan lebih berkontribusi pada kesuksesan pribadi dan organisasi mereka,” katanya.

Sekitar tiga perempat responden survei setuju bahwa diskusi yang bermakna yang terjadi selama pertemuan kelompok EGN merupakan faktor yang membedakan EGN dari organisasi jaringan lainnya, tambahnya.

“Fokus kami melampaui pertumbuhan numerik untuk dampak yang kami berikan kepada anggota kami. Hal ini menjadi semakin penting, terutama ketika bisnis menghadapi tantangan geopolitik dan volatilitas ekonomi yang dapat langsung mempengaruhi organisasi mereka,” katanya.

Berita terkait: EGN Indonesia berupaya menambah 100 anggota menjelang akhir tahun

Berita terkait: Lebih dari 80 persen CEO enggan berbicara tentang kesehatan mental: survei

Reporter: Azis Kurmala
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024