Sabtu, 9 Maret 2024 – 05:05 WIB
Jakarta – Baru-baru ini, perbincangan tentang CEO Meta yang mengelola Facebook dan Instagram sedang ramai di media sosial karena tertarik pada karya Ibnu Khaldun berjudul The Muqaddimah.
Menurut laporan dari Business Insider pada Jumat, 8 Maret 2024, Mark Zuckerberg mengungkapkan bahwa pada tahun 2015, ia memilih Mukadimah sebagai salah satu buku yang dibaca bersama komunitas A Year of Books yang ia dirikan. Setiap dua minggu sekali, Zuckerberg memilih satu buku tentang kebudayaan, kepercayaan, sejarah, dan teknologi.
Ibnu Khaldun, seorang sejarawan dan pakar syariah yang lahir di Tunisia pada 27 Mei 1332, telah diakui sebagai bapak ilmu sejarah dan sosiologi dunia berkat karyanya dalam Mukadimah. Zuckerberg tertarik dengan fokus buku ini pada alur kemunculan masyarakat dan kebudayaan, termasuk timbulnya kota, politik, perdagangan, dan ilmu pengetahuan.
Pilihan Zuckerberg untuk membaca Mukadimah direspon oleh sekitar 10 ribu pengguna Facebook dan mendapat lima ribu komentar. Salah satunya datang dari seorang peneliti kelahiran Etiopia, Afendi Muteki, yang telah membaca buku tersebut berkali-kali. Afendi khususnya tertarik pada bagian ekonomi yang dibahas oleh Ibnu Khaldun dan menilai bahwa penulis tersebut adalah pemikir terhebat asal benua Afrika.
Ini merupakan perbincangan menarik yang menunjukkan minat yang besar terhadap karya-karya klasik dalam dunia literasi.