Viral! Hasil Autopsi Diplomat Kemlu Arya Daru Tunjukkan Memar dan Tanda Tak Lazim, Ini Penjelasan Polisi

Jum’at, 25 Juli 2025 – 11:32 WIB

Jakarta, VIVA – Kasus meninggalnya diplomat muda Kemenlu, Arya Daru Pangayunan, masih jadi perhatian publik. Dia ditemukan tewas di kamar kosnya di Gondangdia, Jakarta Pusat pada Selasa pagi, 8 Juli 2025.

Baca Juga:

Rekaman CCTV Ungkap Momen Misterius Arya Daru di Rooftop Gedung Kemlu sebelum Tewas

Yang bikin publik syok, jenazah Arya ditemukan dengan kepala dililit lakban.

Isu ini makin panas setelah akun IG @nationalsecurity.id upload dokumen yang katanya hasil autopsi Arya. Disebutin kalo kematian Arya bukan bunuh diri, tapi pembunuhan yang direncanain.

Baca Juga:

Jasad Diplomat Arya Daru Ditemukan Bareng Obat-obatan, Kompolnas Jelasin Kronologinya

Dalam dokumen itu, NSA RI bilang ada keterlibatan aktor non-negara dan kemungkinan infiltrasi di dunia diplomatik. Ini bikin orang curiga Arya tewas karena hal yang lebih rumit dari sekedar bunuh diri.

Beberapa temuan penting di laporan viral itu:

• Jenazah dibungkus plastik dan lakban kuning, katanya buat hapus jejak.
• Ga ada racun atau tanda bunuh diri di tubuh Arya.
• Ada tanda aneh di perut kiri bawah, kayak kode yang belum ketahuan artinya.
• Kunci pintu ga rusak, berarti pelaku punya akses atau Arya udah dilemahkan duluan.
• Ada memar di wajah dan lengan (kata pemandian jenazah).
• Pembuluh darah di otak bengkak.

Tanggapan Polisi

Polda Metro Jaya akhirnya angkat bicara. Kombes Ade Ary Syam Indradi bilang laporan itu bukan dari polisi. Dia heran gimana hasil autopsi bisa bocor padahal penyelidikan masih jalan.

“Kami belum bisa kasih kesimpulan. Beberapa ahli udah dimintai keterangan, hasilnya akan diumumin kalo semua proses selesai,” kata Ade Ary di tvOnenews, Jum’at 25 Juli 2025.

Meski ga konfirmasi kebenaran dokumen itu, polisi juga ga bilang itu hoax. Ade Ary bilang semua informasi, sekecil apapun, akan dianalisis buat bahan penyelidikan.

Dia juga minta masyarakat bijak pakai medsos dan ga gampang percaya info yang belum jelas. Tapi polisi tetap buka buat pelajari semua data yang beredar buat memperkuat penyelidikan.