Viral AI UGM Sebut Jokowi Bukan Alumni Universitas Mereka

Sabtu, 6 Desember 2025 – 11:30 WIB

Sistem Kecerdasan Buatan milik Universitas Gadjah Mada (UGM), yang dinamai LISA (Lean Intelligent Service Assistant), menjadi viral di media sosial. Asisten berbasis AI ini viral setelah merespons kalimat ‘Jokowi Alumni UGM’.

Baca Juga:
AI UGM Sebut Jokowi Bukan Alumni, Kampus Angkat Bicara: Ada Kekeliruah Sistem

Dalam video yang diunggah di sejumlah media sosial, salah satunya akun TikTok @negerikoplak, LISA merespons kalimat tersebut dengan jawaban bahwa Jokowi bukan alumni Universitas Gadjah Mada. Di sana juga tertulis bahwa presiden ketujuh RI itu memang pernah kuliah di UGM namun tidak menyelesaikan studinya.

"Joko Widodo bukan alumni Universitas Gadjah Mada. Beliau pernah menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada tetapi tidak lulus dari sana," demikian respons AI tersebut.

Baca Juga:
Kasus Ijazah Jokowi Diminta Jangan Dicampuri Politik

Tidak berhenti di situ, kecerdasan buatan bernama LISA itu juga memberikan informasi latar belakang pendidikan Jokowi yang varied sebelum akhirnya terjun ke dunia politik dan menjadi Presiden RI.

"Sebagai seorang tokoh nasional, beliau memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang beragam sebelum akhirnya terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai Presiden," lanjut pernyataan AI itu.

Baca Juga:
Pede Capai Pertumbuhan Ekonomi 6,5 Persen, Purbaya: Enggak Susah-susah Amat

Pengguna LISA juga dua kali mengulang kalimat yang sama, yaitu ‘Jokowi Alumni UGM’. Namun, lagi-lagi jawaban dari kecerdasan buatan itu tetap sama seperti sebelumnya.

Respons Universitas Gadjah Mada (UGM)
Merespons hal ini, UGM merilis siaran pers mengenai informasi dari AI tentang status kelulusan Jokowi. Melansir tayangan YouTube TvOne, ada 10 poin keterangan yang disampaikan juru bicara UGM, I Made Andi Arsana.

MEMBACA  Mendapatkan Saldo Dana Gratis Tanpa Modal Melalui Bisnis, Ini Caranya

Made Andi menerangkan bahwa LISA adalah hasil karya UGM melalui kerja sama dengan PT Botika Teknologi Indonesia. LISA merupakan bagian dari program komprehensif bertajuk UGM University Services yang dikembangkan Biro Transformasi Digital dan Direktorat Kemahasiswaan UGM. Tujuannya adalah memberikan layanan terintegrasi bagi mahasiswa dan masyarakat.

Made Andi menyatakan, saat ini mereka telah melakukan peluncuran awal (soft launching) LISA untuk mulai dimanfaatkan publik sembari terus dikembangkan dan disempurnakan pengetahuannya melalui berbagai proses pelatihan.

"Seperti halnya AI, kemampuan LISA terus ditingkatkan melalui proses ‘belajar’ dengan dua cara. Pertama, dengan asupan data dan informasi internal UGM. Kedua, menggunakan data dan informasi dari luar UGM atau internet jika data internal tidak memadai untuk menjawab sebuah permintaan atau pertanyaan," kata dia.