Selasa, 6 Februari 2024 – 15:16 WIB
Jakarta – Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks, perusahaan menghadapi berbagai tantangan terkait tata kelola, risiko, dan kepatuhan atau biasa dikenal dengan Governance, Risk and Compliance (GRC).
Baca Juga :
Sosok Tak Disangka Ini Berhasil Buat Elon Musk Boncos Ratusan Trilun
GRC sendiri merupakan suatu model koordinasi yang ditetapkan untuk membantu perusahaan dalam menerapkan prinsip kerja seperti meningkatkan efisiensi serta mengurangi risiko dan pemborosan dalam perusahaan.
Dengan penerapan kerangka GRC yang kuat, bisnis dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan, mengurangi potensi risiko, dan mempertahankan keunggulan kompetitif.
Baca Juga :
Bantah Terlibat Pencucian Uang, Raffi Ahmad Selalu Diingatkan Buat Cari Rezeki Halal
Penerapan tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan (GRC) juga sangat dirasakan manfaatnya dalam industri blockchain. Andi Novi, Chief Compliance Officer (CCO) Upbit Indonesia mengatakan, “Implementasi tata kelola, risiko, dan kepatuhan perusahaan yang baik (GRC) membawa sejumlah manfaat krusial.
\”Dengan memprioritaskan standar tata kelola perusahaan yang tinggi, perusahaan dapat mengamankan fondasi operasional mereka, memitigasi risiko, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. GRC sendiri memberikan landasan yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan dalam ekosistem blockchain di Indonesia”.
Baca Juga :
Raffi Ahmad Buka-bukaan Soal Bisnisnya: Ratusan Miliar, Transparan, dan Bisa Dipertanggungjawabkan!
Upbit juga menjelaskan beberapa manfaat penerapan tata kelola, risiko, dan kepatuhan bagi perusahaan yang bergerak dalam industri blockchain.
Kepatuhan Hukum dan Peraturan:
Membantu perusahaan untuk tetap mematuhi regulasi dan hukum yang terkait dengan aset digital, terutama dalam hal anti-pencucian uang (AML) dan kebijakan KYC (Kenali Pelanggan Anda).
Manajemen Risiko Keamanan:
Meminimalisir risiko keamanan yang terkait dengan penyimpanan dan pengelolaan aset digital hingga mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait dengan serangan siber dan keamanan blockchain.
Meningkatkan Transparansi dan Kepercayaan:
Memenuhi standar tata kelola yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap perusahaan, seperti penyediaan laporan keuangan yang transparan dan terverifikasi.
Andi Novi, Chief Compliance Officer (CCO) Upbit Indonesia mengatakan, “Di Upbit kami berkomitmen untuk menerapkan standar tata kelola perusahaan yang baik seperti melakukan proses Anti Money Laundering secara ketat dan melakukan background screening terhadap setiap pengguna yang melakukan verifikasi.
\”Selain itu, seluruh staf kami juga menjalani pelatihan secara berkala mengenai hal-hal terkait kepatuhan, seperti pelatihan Anti Money Laundering dan juga Terrorist Financing.”
“Dengan mengimplementasikan prinsip – prinsip tata kelola perusahaan yang baik, Upbit yakin dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, membangun kepercayaan para stakeholder, secara khusus akan memaksimalkan kepatuhan kami pada peraturan Bappebti yang berlaku dan juga dapat berkontribusi pada perkembangan positif dalam industri blockchain secara keseluruhan”, tutup Andi Novi.
Halaman Selanjutnya
Manajemen Risiko Keamanan:Meminimalisir risiko keamanan yang terkait dengan penyimpanan dan pengelolaan aset digital hingga mengidentifikasi dan mengelola risiko terkait serangan siber dan keamanan blockchain.