Rektor Universitas Andalas (Unand), Efa Yonnedi, menyatakan bahwa universitasnya sukses masuk jajaran 250 universitas terbaik dunia di bidang penelitian interdisipliner.
“Ini merupakan prestasi yang bagus, tapi kami akan terus tingkatkan capaian Unand di kancah internasional,” kata Yonnedi saat acara peringatan hari jadi ke-69 universitas tersebut di Padang, Sumatera Barat, pada Sabtu.
Berdasarkan Times Higher Education World University Rankings (THE WUR), universitas yang diresmikan Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 13 September 1956 ini menduduki peringkat kedelapan secara nasional.
Penelitian interdisipliner menggabungkan metode, teori, konsep, atau perspektif dari dua disiplin ilmu atau lebih untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks.
Yonnedi juga menekankan bahwa Unand berhasil masuk dalam 60 besar universitas top dunia di bidang pengembangan gender. Pengakuan internasional ini semakin menegaskan Unand sebagai universitas yang aktif mendukung kesetaraan gender.
Dia menyebutkan bahwa Unand memberikan peluang bagi siapa pun untuk memegang jabatan penting, tanpa memandang gender sebagai suatu hambatan. Beberapa posisi kunci di kampus saat ini memang dipegang oleh perempuan.
Namun, dia menegaskan bahwa penunjukan bukan hanya berdasarkan gender, melainkan juga pada kualitas dan kemampuan individunya untuk mengisi posisi tersebut.
Yonnedi menambahkan bahwa Unand, yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-69, menjaga komitmen jangka panjang untuk berinvestasi dalam pengajaran, pendidikan, dan penelitian guna meningkatkan produktivitas dan manfaat bagi masyarakat, serta untuk mencetak lulusan berkualitas dengan karakter yang kuat.
“Kami bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya cakap secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas, etika, dan akhlak yang baik di mana pun mereka berkarier,” tutupnya.