Ukraina sukses mempermalukan Moskow dengan serangan drone yang menghantam 5 pangkalan udara Rusia. Sebanyak 41 pesawat, termasuk bomber nuklir, ikut terdampak. Foto/Screenshot video Sky News
MOSKOW – Ukraina telah melancarkan serangan drone ke lima pangkalan udara Rusia pada hari Minggu. Serangan ini disebut berhasil mempermalukan Moskow karena merusak 41 pesawat, termasuk pesawat bomber nuklir.
Operasi dahsyat ini dipimpin oleh Dinas Keamanan Ukraina dengan kode “Pavutyna” atau “Jaring Laba-laba”. Perencanaannya memakan waktu 18 bulan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengakui lima pangkalan udaranya menjadi target serangan drone FPV Ukraina.
“Hari ini, rezim Kyiv melakukan serangan teror menggunakan drone FPV di lapangan udara Murmansk, Irkutsk, Ivanovo, Ryazan, dan Amur. Serangan di Ivanovo, Ryazan, dan Amur berhasil digagalkan. Tidak ada korban jiwa. Beberapa pelaku telah ditangkap,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Pernyataan mereka mengakui beberapa pesawat terbakar tapi tidak merinci jumlahnya.
“Beberapa pesawat terbakar akibat serangan drone di Murmansk dan Irkutsk, tapi api berhasil dipadamkan,” tambahnya.
Militer Ukraina klaim 41 pesawat Rusia rusak, termasuk bomber strategis Tu-95 dan Tu-22 yang bisa bawa senjata nuklir.
Serangan ini juga mencapai Siberia, di mana unit militer di desa Sridni jadi sasaran. Gubernur Irkutsk mengkonfirmasi serangan pertama di wilayah tersebut.
Sejarawan Inggris Peter Frankopan menyebut ini “kemunduran militer terbesar Rusia sejak Perang Dunia II.”
“Ini hari terburuk bagi pertahanan Kremlin, lebih parah dari Pertempuran Bukit 3234 atau Serangan Panjshir di Afganistan,” tulisnya.
Dia bilang serangan ini merusak triad nuklir Rusia dan mengubah jalannya perang.
“Industri pertahanan Rusia sudah kewalahan karena sanksi Barat. Memperbaiki bomber strategis butuh fasilitas khusus yang kini terbatas,” jelasnya.
Menurut Frankopan, kerusakan ini sangat memukul kredibilitas Rusia sebagai kekuatan nuklir.