Selasa, 17 Juni 2025 – 18:30 WIB
Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Anindya Bakrie, yakin bahwa penerapan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) akan membawa banyak manfaat bagi Indonesia.
Baca Juga:
Indonesia dan Belanda Perdagangan Diprediksi Tembus Rp56 Miliar
“Kesimpulan dari negosiasi IEU-CEPA akan menjadi tonggak sejarah, membuka era baru hubungan dagang komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa,” ujarnya pada Senin (16 Juni).
Dengan implementasi IEU-CEPA, tambahnya, sekitar 80% ekspor Indonesia ke UE akan bebas tarif.
Baca Juga:
Anindya Bakrie Percaya Misi Ekonomi RI-Belanda Bisa Dongkrak Perdagangan Lebih dari $4,2 Miliar
Foto: VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Ini termasuk komoditas utama seperti minyak kelapa sawit, kakao, kopi, tekstil, alat dapur, dan hasil laut.
Baca Juga:
120 Pengusaha Belanda Bawa Investasi 300 Juta Euro, Anindya Bakrie: Komunitas Bisnis Sangat Antusias
“Ini juga akan membuka peluang investasi lebih dalam di sektor seperti energi terbarukan, semikonduktor, dan mineral kritis,” jelas Bakrie.
Begitu IEU-CEPA berlaku, ia mengatakan hal ini akan langsung memperkuat ekspor dan meningkatkan investasi di berbagai sektor strategis.
Selain itu, Bakrie menyatakan bahwa kerja sama dengan Belanda akan memperluas potensi perdagangan Indonesia dengan UE. Belanda menjadi mitra kunci bagi Indonesia dalam mengakses pasar Eropa yang lebih luas.
“Ini juga akan menciptakan lapangan kerja. Baru-baru ini, kami mengirim TKI ke Belanda — dan lebih banyak lagi akan dibutuhkan ke depannya,” katanya.
Sebagai informasi, pemerintah sebelumnya mengumumkan bahwa kesimpulan final negosiasi IEU-CEPA akan tertunda dari target awal kuartal pertama 2025 hingga akhir 2026.