Turki Ingin Tingkatkan Kerja Sama Strategis dan Perdagangan dengan Indonesia

Jakarta (ANTARA) – Duta Besar Turki untuk Indonesia, Talip Kucukcan, menyatakan bahwa negaranya ingin meningkatkan kerjasama dan perdagangan bilateral dengan Indonesia.

“Prioritas kami disini adalah, pertama-tama, mendukung dan memperkuat hubungan strategis kita. Bagaimana caranya? Tentu saja, kita harus berinvestasi dalam perdagangan. Kita harus investasi di lebih banyak keterlibatan bilateral,” kata Kucukcan dalam wawancara khusus dengan ANTARA, di Jakarta, Senin.

Ia meyakini bahwa peningkatan keterlibatan bilateral diperlukan mengingat hubungan kedua negara yang semakin erat dan strategis, ditandai dengan kunjungan timbal balik oleh kedua pemimpin tahun ini.

“Karena ketika kunjungan bilateral ini terjadi di tahun 2025, kedua pemimpin bertemu dua kali. Ini cukup tidak biasa, cukup luar biasa. Ini adalah kunjungan kenegaraan,” ujar Kucukcan.

Kedua pemimpin juga bertemu di PBB dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Dan melalui semua pertemuan ini, mereka mencapai 18 perjanjian bersama.

“Jadi, ini juga sesuatu yang, saya pikir, sangat unik dalam sejarah kita, khususnya dalam sejarah terkini,” tambah Kucukcan.

Oleh karena itu, dia mengatakan, Turki ingin fokus pada beberapa bidang kerjasama bilateral, terutama pertahanan, yang merupakan prioritas utama dalam hubungan strategis kedua negara.

Salah satu tujuan perjanjian di sektor pertahanan, kata Kucukcan, adalah untuk alih teknologi.

“Saat ini, beberapa perusahaan kami sedang berkolaborasi. Kami sedang melatih insinyur-insinyur Indonesia di Turki,” katanya.

Di bidang pendidikan, Kucukcan mengatakan telah bertemu dengan menteri terkait dan telah mulai membentuk komite di kedua pihak.

“Misalnya, sekarang Menteri Pendidikan Tinggi, (Ilmu Pengetahuan) dan Teknologi disini, dan juga Menteri Pendidikan Tinggi (Turki), kami menyebutnya Dewan Pendidikan Tinggi, telah membentuk beberapa subkomite untuk menindaklanjuti semua masalah (pendidikan),” jelasnya.

MEMBACA  DPR menuntut penyelidikan insiden penembakan migran di Malaysia

Kucukcan menyebut komite ini sebagai langkah penting untuk memajukan hubungan kedua negara di bidang pendidikan.

Dia menambahkan bahwa Turki juga memprioritaskan peningkatan kerjasama di sektor perdagangan, khususnya untuk menaikkan volume perdagangan antara kedua negara.

Dia mengatakan bahwa saat ini, volume perdagangan Indonesia-Turki telah mencapai sekitar US$3 miliar.

Mengingat besarnya ekonomi kedua negara, ia yakin volume perdagangan bisa ditingkatkan lagi.

“Kedua pemimpin menetapkan target, yaitu $10 miliar per tahun. Sekarang, sebenarnya, kami sedang bekerja untuk ini. Salah satu alasan mengapa kita belum mencapai volume perdagangan tersebut, seperti saya katakan, adalah karena konsentrasi negara kita,” kata Kucukcan.

“Tetapi saat ini, kami sedang melakukan perjanjian perdagangan bebas, yang akan membuka cara-cara baru untuk meningkatkan volume perdagangan kita,” tambah Dubes itu.

Berita terkait: Turki rayakan Hari Kopi untuk pererat hubungan dengan Indonesia

Berita terkait: Indonesia kejar perluasan perjanjian dagang preferensial dengan Turki

Berita terkait: Dubes soroti hubungan RI-Turki yang makin erat di semua bidang

Reporter: Katriana
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar