Minggu, 24 Agustus 2025 – 09:04 WIB
Yogyakarta, VIVA – Suasana haru menyelimuti konferensi pers di Yogyakarta saat Subaryono berbicara. Dia adalah ayah dari almarhum Arya Daru Pangayunan, diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan meninggal dengan wajah dililit lakban kuning.
Baca Juga :
Penampakan Azizah Salsha Seret Akun TikTok yang Sebar Gosip Panas Soalnya ke Bareskrim
Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, Subaryono menceritakan betapa beratnya kehilangan anak semata wayangnya yang lahir setelah perjuangan panjang dia dan istrinya.
“Itu suatu pukulan yang sangat berat bagi keluarga kami. Banyak hal yang membuat kami menjadi terpuruk dan tidak berdaya. Kami cuma berdua, istri saya dan saya,” kata dia dikutip dari tvOnenews, Minggu 24 Agustus 2025.
Baca Juga :
Akal-akalan Ayah di Serang Cabuli Anak Tirinya Selama 2 Tahun Hingga 20 Kali
Diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan
Arya Daru ditemukan tewas di kamar kosnya di Guest House Gondia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Juli 2025. Penemuan jasadnya yang penuh kejanggalan dengan wajah terlilit lakban membuat keluarga syok dan menuntut keadilan. Subaryono bilang kabar itu menjadi pukulan berat yang membuat dia dan istrinya merasa dunia runtuh.
Baca Juga :
5 Fakta Mengejutkan yang Bikin Dino Patti Djalal Yakin Kematian Arya Daru Bukan Bunuh Diri
“Anak tunggal kami yang kami tunggu-tunggu setelah tiga kali keguguran. Kami telah menemukan terapinya dan yang keempat kalinya lahirlah seorang bayi laki-laki yang kami namai Arya Daru Pangayunan,” katanya.
Keluarga sudah menunjuk kuasa hukum untuk mengawal kasus kematian Arya. Penasihat hukum, Nicholay, bilang kasus ini bukan cuma soal pidana, tapi juga menyangkut Hak Asasi Manusia (HAM).
“Saya sampaikan, kenapa kami mau terima sebagai penasehat hukum dari keluarga almarhum? Ini semua cuma karena melihat sisi kemanusiaan, sisi HAM dan sisi kepentingan umum keluarga dan almarhum,” kata Nicholay.
Perlu diketahui, jenazah Arya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025 lalu. Dia ditemukan dengan wajah terbungkus plastik dan lakban kuning, yang bikin publik berspekulasi soal kemungkinan pembunuhan.
Tapi, sampai sekarang penyidik menyatakan tidak menemukan unsur pidana dalam kematian tersebut. Berdasarkan penyelidikan polisi, disimpulkan bahwa tidak ada orang lain yang terlibat dalam kematian Arya atau dengan kata lain Arya meninggal karena bunuh diri.
Meski begitu, polisi masih menerima informasi lain terkait kasus ini kalau ada bukti baru. Jadi, kasus ini kata polisi belum dihentikan atau SP3.
Halaman Selanjutnya