Sabtu, 31 Mei 2025 – 18:22 WIB
Jakarta, VIVA – KAI Commuter sudah mendatangkan perlahan-lahan sarana KRL baru dari PT INKA (Persero) dan CRRC Qingdao Sifang China. KRL baru ini berupa Train Set (TS) atau rangkaian ke-6 dan ke-7 dari CRRC.
Baca Juga:
KAI Segera Operasikan 96 Unit KRL Baru dari China
Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, menjelaskan kalau KRL baru TS No.6 dan TS No.7 ini adalah rangkaian ke-3 dan ke-4 dari total delapan rangkaian dalam kontrak pengadaan sarana KRL baru.
"Sampai sekarang, KAI Commuter udah datangkan 8 rangkaian KRL baru. Setiap rangkaian terdiri dari 12 unit kereta atau total 96 unit," kata Leza dalam keterangannya, Sabtu, 31 Mei 2025.
Baca Juga:
Dugaan Penyebab KA Malioboro Ekspres Tabrak 7 Motor hingga Buat 4 Orang Tewas
Leza bilang, proses pengiriman sarana KRL baru buat layanan Commuter Line di Jabodetabek udah dilakukan bertahap mulai 30 Januari 2025 sampai 22 Mei 2025. Sampai sekarang, udah ada 8 TS—7 dari CRRC dan 1 dari INKA.
Baca Juga:
Detik-detik KA Malioboro Ekspres Tabrak 7 Motor di Magetan, 4 Orang Tewas
Kereta rel listrik (KRL) Commuter Line baru buatan CRRC Qingdao Sifang Tiongkok
Foto: Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) @irpsID
Leza juga nambahin, KAI Commuter udah pesan 27 trainset atau total 324 unit kereta. Trainset ini diproduksi dalam negeri oleh PT INKA (Persero) dan pabrikan luar negeri.
Semua sarana KRL baru bakal menjalani uji coba parameter dan dinamis oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub. Ini sesuai Permenhub No. PM 49 Tahun 2023 tentang standar dan sertifikasi kelayakan kereta api.
KAI Commuter berharap sarana baru ini bisa segera dipake buat layanan setelah uji coba selesai. Proses pengadaan ini juga bagian dari upaya KAI Commuter buat optimalkan layanan, terutama buat pengguna KRL Jabodetabek.
"Selain itu, ini juga bentuk komitmen KAI Commuter dalam jaga keselamatan dan kenyamanan pengguna Commuter Line," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Seluruh sarana KRL baru ini akan menjalani uji coba parameter dan uji coba dinamis oleh Ditjen Perkeretaapian Kemenhub.