Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa penggunaan sistem transportasi cerdas adalah solusi yang tepat untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan urbanisasi. Dia menyampaikan hal tersebut pada pembukaan Forum ITS Asia-Pasifik ke-19 di Jakarta Convention Center (JCC) di Jakarta pada hari Selasa.
Sumadi mencatat bahwa populasi global tumbuh dengan cepat, dengan sebagian besar orang tinggal di daerah perkotaan. Diperkirakan dua pertiga populasi dunia akan tinggal di kota-kota pada tahun 2050. “Ini menimbulkan tantangan serius bagi transportasi dalam bentuk kemacetan, kecelakaan, polusi gas karbon,” katanya.
“Dan sistem transportasi cerdas ITS dapat mengatasi masalah ini jika menggunakan berbagai teknologi,” tambahnya. Menurut menteri, transportasi pintar dapat membantu dalam upaya mengatasi tantangan transportasi utama dan perubahan iklim serta menjaga kesejajaran dengan kemajuan teknologi.
Sistem transportasi cerdas memungkinkan efisiensi, keamanan, dan keberlanjutan dalam pergerakan orang dan barang. “Pagi ini kami, menteri, duta besar, perwakilan internasional, dan juga beberapa pemerintah daerah mengadakan diskusi tingkat tinggi untuk berbagi pengalaman dalam mencapai visi mobilitas perkotaan yang berkelanjutan,” kata Sumadi.
Pertemuan tersebut penting dan menghasilkan Deklarasi Jakarta, yang berisi beberapa gagasan penting yang layak mendapat perhatian dan tindakan bersama, katanya. “Pertama, dikatakan bahwa sangat penting bagi kita untuk mendorong konektivitas di era transportasi berbasis digital. Hal ini memerlukan pengembangan kebijakan dan strategi yang mempertimbangkan keragaman, kebutuhan, dan tantangan setiap negara,” katanya.
Selain itu, pengembangan infrastruktur transportasi darat inklusif perlu didorong dengan menerapkan sistem transportasi cerdas untuk memastikan akses ke fasilitas dan inklusivitas bagi semua segmen masyarakat. “Integrasi berbagai mode transportasi juga menjadi prioritas dengan menciptakan solusi transportasi multimodal yang efisien dan berkelanjutan di Asia-Pasifik,” tambahnya.
Selanjutnya, Sumadi mengatakan bahwa kementeriannya menyambut solusi dan inisiatif baru di tingkat global, regional, dan nasional untuk mempercepat kemajuan bersama menuju pencapaian target pembangunan berkelanjutan tahun 2030. Menurut menteri, untuk mencapai tujuan tersebut, kemitraan dan komitmen harus diprioritaskan untuk meningkatkan dan mempercepat implementasi transportasi cerdas, mekanisme pembiayaan kreatif, dan strategi.
Melibatkan banyak pemangku kepentingan adalah kunci untuk pembiayaan pengembangan transportasi cerdas dan berkelanjutan, katanya. “Peningkatan kerangka regulasi juga penting. Hal ini dapat dicapai melalui dukungan regulasi. Dan Bapak Presiden (Joko Widodo) selalu memberikan dukungan kepada kami dengan membantu kami membuat regulasi yang lebih baik, lebih mudah, dan lebih cepat,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan bahwa implementasi sistem transportasi cerdas di negara ini adalah bagian dari upaya untuk menyamakan dan meningkatkan sistem transportasi agar aman, terjangkau, dan ramah lingkungan. “Upaya untuk menyamakan dan meningkatkan akses ke sistem transportasi yang aman, terjangkau, dan ramah lingkungan bagi masyarakat tentu perlu menjadi fokus perhatian,” tegasnya.
“Hal ini dapat dicapai dengan memanfaatkan perkembangan teknologi di sektor transportasi, salah satunya melalui sistem transportasi cerdas,” tambahnya. Upaya untuk menerapkan sistem transportasi cerdas, kata Wakil Presiden, juga perlu mempertimbangkan pertumbuhan populasi dan tantangan global yang semakin kompleks yang dihadapi oleh populasi dunia.
Dia berharap bahwa sistem transportasi cerdas tidak hanya akan menjadi jawaban atas mobilitas yang semakin meningkat di komunitas perkotaan, tetapi juga membantu mengurangi kemacetan, emisi gas rumah kaca, dan konsumsi energi, serta meningkatkan keamanan.