Jakarta (ANTARA) – Tim penyelamat Indonesia menemukan dua mayat lagi pada Selasa, kemungkinan termasuk dari 27 orang yang masih hilang setelah kapal feri Tunu Pratama Jaya terbalik di perairan bergelora dekat Pulau Bali pada 2 Juli.
Menurut Badan SAR Nasional (Basarnas), kedua korban pria itu ditemukan di perairan Selat Tanjung Anjir Sembulungan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dini hari Selasa.
Wakil Basarnas Bidang Operasi dan Kesiapan, Ribut Eko Suyatno, mengatakan mayat pertama ditemukan nelayan lokal sekitar pukul 01.24 dan berhasil diambil tim penyelamat pukul 03.30 dalam kondisi sulit seperti gelap, ombak tinggi, dan arus kuat. Mayat kedua ditemukan sekitar pukul 05.30.
Kedua jenazah dibawa ke RSUD Blambangan untuk identifikasi tim DVI Polisi Jawa Timur sebelum pukul 06.28.
Suyatno juga menyebutkan bahwa dalam operasi Selasa ini, tim penyelamat di kapal KRI Spica 934 menggunakan ROV untuk mencari bangkai kapal feri yang tenggelam.
Area pencarian korban hilang diperluas hingga 25 mil ke selatan Selat Bali, tambahnya.
Hingga Senin malam, Basarnas melaporkan 30 orang selamat, 8 tewas, dan 27 masih hilang.
Koordinator SAR setempat, Wahyu Setia Budi, sebelumnya menyatakan feri tersebut mengangkut 53 penumpang, 12 awak, dan 22 kendaraan ketika berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, pada Rabu malam pukul 22.56. Kapal tenggelam saat menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, sekitar pukul 23.35.
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan semua instansi terkait untuk berusaha maksimal menyelamatkan penumpang dan awak kapal yang malang ini.
Berita terkait: Twenty seven missing after Bali Strait ferry sinks; 8 dead, 30 rescued
Berita terkait: Ferry sinking: Search for missing shifts to southern Bali Strait
Penerjemah: Prisca TV, Rahmad Nasution
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025