Banyuwangi, Jatim (ANTARA) – Hingga Jumat malam, 30 orang di kapal feri Tunu Pratama Jaya—yang terbalik di perairan kasar dekat Pulau Bali pada Rabu malam—telah dikonfirmasi selamat, sementara 29 lainnya masih hilang.
Korban tewas dari kecelakaan feri ini mencapai enam orang, menurut Wakil Basarnas bidang Operasi dan Kesiapan Pencarian, Ribut Eko Suyanto.
Mengenai korban selamat ke-30, Suyanto mengatakan dia teridentifikasi sebagai Wahyudi, atau dikenal juga sebagai Sinyo, setelah tim SAR memverifikasi bahwa Wahyudi dan Tri Wahyudi adalah dua orang berbeda yang sama-sama selamat.
“Tapi Wahyudi, alias Sinyo, langsung pulang tanpa melapor ke tim SAR,” ujarnya, menambahkan bahwa pada Sabtu tim SAR akan melanjutkan pencarian lewat udara dan laut untuk menemukan yang hilang.
Dalam pencarian Jumat, tim penyelamat menghadapi ombak setinggi 2,5 meter, angin kencang, dan jarak pandang hanya tiga kilometer di perairan sekitar Pulau Bali, katanya.
Pencarian udara dan laut difokuskan di rute utara Ketapang–Gilimanuk dan area selatan Pulau Bali, tambahnya.
Wahyu Setia Budi, koordinator SAR Banyuwangi, sebelumnya melaporkan bahwa kapal ro-ro Tunu Pratama Jaya membawa 53 penumpang, 12 awak, dan 22 mobil.
Kapal itu berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada Rabu pukul 22.56 WIB dan dikabarkan tenggelam pukul 23.35 WIB.
Merespons tragedi ini, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan semua instansi terkait untuk berupaya maksimal menyelamatkan penumpang dan awak kapal yang naas itu.
*Penerjemah: Novi H, Rahmad Nasution
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025*