Jakarta (ANTARA) – Sejumlah personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) turun tangan untuk meredakan ketegangan dan mengajak para demonstran untuk berdialog dalam sebuah unjuk rasa yang digelar warga di markas Brimob Polri di Jakarta pada Jumat pagi.
Di pagi hari, segerombolan massa—yang kebanyakan merupakan pengemudi ojek online (ojol)—berkumpul di luar markas tersebut dan melemparkan benda-benda sebagai protes atas tewasnya seorang pengemudi ojol yang tertabrak kendaraan taktis Brimob dalam demonstrasi pada malam sebelumnya.
ANTARA mencatat, sekitar pukul 09.45 waktu setempat, prajurit TNI AL mendatangi para pengunjuk rasa dan meminta mereka tetap tenang serta menghentikan lemparan ke arah petugas Brimob yang telah membentuk barikade. Para prajurit itu berhasil berkomunikasi dengan massa dan secara perlahan meredakan situasi, sehingga mencegah eskalasi.
Seblumnya, sekitar pukul 09.30, para pengunjuk rasa telah melemparkan berbagai benda dan meneriakkan yel-yel ke arah markas Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat. Puluhan personel Brimob berbaris sambil membawa perisai untuk menghadang pergerakan massa.
Protes ini dipicu oleh aksi unjuk rasa di Kompleks Parlemen pada Kamis, yang berakhir dengan meninggalnya Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojol yang tertabrak oleh kendaraan taktis Brimob yang terlihat bergerak mendekati para demonstran dalam video yang viral.
Usai kejadian tersebut, para pengunjuk rasa berusaha mengejar kendaraannya, sementara rekan-rekan sesama pengemudi ojol kemudian berkumpul di markas Brimob untuk menuntut keadilan bagi Kurniawan.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pada Jumat pagi secara pribadi meminta maaf kepada keluarga Kurniawan dan juga masyarakat.
Kita akan mengadakan pertemuan. Tenang saja, semua permasalahan akan kita selesaikan,” ujarnya kepada wartawan setelah menjenguk keluarga di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri, Inspektur Jenderal Abdul Karim, menegaskan bahwa tujuh petugas Brimob yang berada dalam kendaraan telah diperiksa. Dia menjamin bahwa penyelidikan akan dilakukan secara transparan.
Berita terkait: Indonesia orders probe into ojek driver’s death at Jakarta protest
Berita terkait: DPR dissolution protest a natural part of Indonesia’s democracy: govt
Translator: Mario S, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025