TNI membentuk pasukan tugas untuk keamanan VVIP pelantikan presiden

Jakarta (ANTARA) – Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah membentuk 10 pasukan tugas untuk keamanan VVIP pada pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Setelah memimpin rapat untuk keamanan pelantikan presiden di sini pada Jumat, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan bahwa pasukan tugas tersebut ditempatkan di beberapa cincin.

Untuk Cincin 1, pasukan tugas akan ditugaskan untuk mengamankan VVIP, seperti presiden, wakil presiden, dan tamu negara, sedangkan untuk Cincin 2, para petugas akan ditempatkan di lokasi acara.

Lebih lanjut, Cincin 3 mencakup area di luar dan sekitar lokasi pelantikan.

10 pasukan tugas tersebut adalah Pasukan Keamanan Wilayah Jakarta, Pasukan Khusus, Pasukan Keamanan VVIP, Pasukan Informasi, Pasukan Medis, Pasukan Intelijen, Pasukan Marinir, Pasukan Udara, Pasukan Komunikasi dan Elektronika, dan Pasukan Siber.

Pasukan tugas itu dikendalikan oleh Komando Keamanan Gabungan VVIP yang dipimpin oleh Laksamana Muda Rachmad Jayadi.

Operasi keamanan VVIP untuk pelantikan presiden dan wakil presiden akan berlangsung selama seminggu pada 17-23 Oktober 2024. Serangkaian operasi meliputi persiapan, simulasi taktis, briefing, latihan, dan operasi keamanan.

Panglima TNI menyatakan bahwa 100 ribu personel TNI dikerahkan untuk seluruh operasi keamanan, termasuk lebih dari 24 ribu personel yang merupakan anggota Komando Keamanan Gabungan VVIP.

Prabowo dan Gibran akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia untuk periode 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada 20 Oktober 2024.

Subiyanto mencatat bahwa 36 kepala negara dan pemerintahan akan hadir pada acara Minggu ini.

\”Ini bukan hanya acara negara biasa tetapi simbol dari kelanjutan demokrasi dan kedaulatan bangsa Indonesia,\” katanya.

Penerjemah: Genta Tenri, Raka Adji
Editor: Bayu Prasetyo
Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Diprediksikan Menjadi Panglima, Mayjen Imam Soedja\'i Memilih Berperang dalam Pertempuran November 1945