Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengkonfirmasi bahwa mereka telah menyiapkan tiga pesawat untuk evakuasi sekitar 1.000 warga Palestina yang terluka akibat serangan Israel di Jalur Gaza ke Indonesia.
Pesawat yang siap siaga termasuk Boeing 737-400/500, C-130J Super Hercules, dan Hercules C-130H, demikian diungkapkan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam pertemuan dengan para ulama Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta pada Jumat.
Boeing 737-400/500 TNI dapat membawa 41 awak, 86 penumpang, dan logistik berat 10 ton, sedangkan C-130J dapat menampung 51 orang dan C-130H dapat mengangkut 55 orang.
Pesawat-pesawat tersebut akan mengangkut warga Palestina yang terluka ke Indonesia untuk mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD) dan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Nasional Jenderal Besar Soedirman.
Dua rumah sakit di Jakarta tersebut dapat menampung hingga 1.000 pasien, kata Jenderal Agus, menambahkan bahwa semua warga Palestina yang terluka akan ditawarkan perawatan medis terbaik dan pengobatan pasca trauma.
Untuk itu, TNI telah menyiapkan tim spesialis untuk membantu warga evakuasi yang trauma dengan terapi, katanya.
TNI juga siap untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan lebih lanjut untuk Gaza, termasuk kapal rumah sakit, selama gencatan senjata telah dilaksanakan dan militer Indonesia telah menerima mandat PBB, katanya.
Pada Dialog Shangri-La IISS terbaru di Singapura, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto, yang juga Presiden terpilih, mengutip instruksi Presiden Joko Widodo kepadanya untuk mengevakuasi sekitar 1.000 warga Gaza yang terluka ke Indonesia.
Warga Gaza kemudian akan menerima perawatan medis di rumah sakit di Indonesia.
Mengenai hal ini, Prabowo mengatakan dia menyambut baik saran mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk mengirim 1.000 warga Gaza ke pesantren di Jawa Timur.
Beberapa tokoh masyarakat dari Jawa Barat juga telah menyatakan kesiapan mereka untuk menerima warga Gaza dan mengirim mereka ke pesantren di provinsi tersebut untuk dididik dan dirawat dengan baik di sana.
Prabowo menegaskan sikap konsisten Indonesia bahwa konflik bersenjata di Gaza harus diselesaikan melalui “gencatan senjata dan negosiasi.”
“Indonesia sangat mendukung kemerdekaan Palestina, solusi dua negara, dan semua upaya untuk mencapai gencatan senjata segera,” katanya.
Perang bersenjata baru pecah antara Palestina dan Israel setelah serangan mengejutkan oleh Hamas terhadap Israel dini hari 7 Oktober 2023.
Sebelum serangan oleh pejuang pembebasan Palestina di Israel, Tel Aviv terus menutup penyeberangan Gaza.
Menanggapi serangan mengejutkan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan perang terhadap Hamas. Sejak perang dimulai, pasukan bersenjata Israel telah membunuh setidaknya 37.266 warga sipil Palestina dan melukai sekitar 85.102 orang lainnya hingga 15 Juni, menurut Al Jazeera.
Al Jazeera melaporkan bahwa banyak dari yang tewas di Gaza adalah wanita dan anak-anak. Agresi Israel juga telah memicu bencana kemanusiaan.
Berita terkait: Indonesia dorong Finlandia untuk mengakui Palestina
Berita terkait: Pemerintah mencari cara untuk merekonstruksi Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Penerjemah: Walda M, Rahmad Nasution
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024