TNI Gagalkan Serangan OPM, Delapan Pemberontak Dinetralisasi

Jakarta (ANTARA) – Pasukan tugas militer Indonesia telah melumpuhkan delapan anggota Gerakan Papua Merdeka (OPM) dalam tiga operasi terpisah jelang perayaan Hari Kemerdekaan.

Mayjen Kristomei Sianturi, kepala Pusat Penerangan TNI, mengatakan dalam pernyataan pers pada Sabtu bahwa Satgas Habema melaksanakan operasi ini untuk menjamin ketertiban dan keamanan publik di Papua mendekati Hari Kemerdekaan.

Operasi pertama terjadi pada 8 Agustus di Desa Biak, Puncak Jaya, Papua Tengah, menargetkan kelompok bersenjata pimpinan buronan Tenggamati Enumbi.

"Tiga pemberontak OPM ditembak, salah satunya diduga Tenggamati Enumbi. Kelompok itu lalu melarikan diri ke timur sambil membawa anggota yang terluka," kata Sianturi.

Enumbi telah masuk daftar buronan Polda Papua sejak Januari 2014 karena terlibat perampokan berdarah di pos polisi Puncak Jaya.

Operasi kedua berlangsung pada 11 Agustus saat satgas menyerbu Desa Mamba di Intan Jaya. Pasukan berhadapan dengan kelompok Kodap VIII Kemabu OPM dalam baku tembak, menewaskan satu pemberontak dan melukai dua lainnya.

Dalam operasi ketiga, pada 12 Agustus dekat Desa Eknemba, Intan Jaya, pemberontak mencoba melawan pasukan Indonesia setelah serangan sebelumnya.

"Baku tembak menewaskan dua pemberontak OPM, yaitu Teleginus Maiseni dan ajudannya Seprianus Maiseni. Keduanya anggota kelompok Kemabu," jelas Sianturi.

Operasi ini juga berhasil menyita senjata api, amunisi, dan perangkat telekomunikasi.

Sianturi meyakinkan publik bahwa TNI akan terus berpatroli untuk melindungi warga dari kelompok bersenjata serta menjaga keamanan dan stabilitas di Papua.

Berita terkait: Papua Police retrieve bodies of 11 miners killed in rebel attack
Berita terkait: Papuan rebels killed civilians, not TNI personnel: ministry

Penerjemah: Walda M, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Aipda Deni Menangkap Buronan di Depan Istri dan Anak saat Akan Merayakan Ultah