TNI Angkatan Udara Indonesia akan menerima enam pesawat tempur Rafale pada tahun 2026.

Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, mengumumkan pada hari Senin bahwa Angkatan Udara akan menerima enam pesawat tempur Rafale dari Prancis pada tahun 2026.

“Kami akan mulai menerima tiga pesawat Rafale sekitar bulan Februari hingga Maret tahun depan, dan pesawat-pesawat sisanya akan tiba tiga bulan kemudian,” katanya setelah Rapat Pimpinan Angkatan Udara.

Timnya telah melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan pesawat tempur tersebut, termasuk menyiapkan pangkalan rumah bagi keenam pesawat di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, Riau.

“Di pangkalan rumah tersebut, kami juga telah membangun simulator, hanggar yang disebut bangunan pintar, meningkatkan fasilitas penerbangan, dan menyiapkan sistem logistik,” kata Harjono.

Dia menambahkan bahwa Angkatan Udara juga telah memilih personel untuk program pendidikan calon pilot Rafale.

“Pemilihan dilakukan berdasarkan berbagai aspek, termasuk posisi mereka dengan pesawat kami saat ini,” katanya.

Selain itu, perangkat lunak pendukung untuk pesawat tempur Rafale juga telah disiapkan oleh asisten Harjono untuk perencanaan dan anggaran.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan membeli 42 pesawat tempur Rafale buatan Dassault Aviation Prancis setelah kontrak pembelian tahap ketiga untuk 18 unit terakhir mulai berlaku.

Brigjen Edwin Adrian Sumantha, Kepala Biro Humas Kementerian pada saat itu, menyatakan bahwa kontrak efektif tersebut menjadi dasar bagi Dassault Aviation untuk mulai memproduksi 18 unit terakhir pesawat tempur Rafale yang dipesan oleh Indonesia.

“Kementerian Pertahanan sebelumnya membuat kontrak pengadaan tahap pertama dengan Dassault Aviation efektif pada bulan September 2022 untuk enam unit, dan pada bulan Agustus 2023 untuk 18 unit. Total pengadaan pesawat tempur Rafale untuk Indonesia adalah 42 unit,” tambahnya.

Selain pesawat tempur Rafale, Angkatan Udara juga akan mengakuisisi pesawat Airbus A400M.

MEMBACA  Sopir yang Merusak Fasilitas Kantor Gubernur Jambi Ditangkap, Ini Peranannya

Pesawat-pesawat ini akan meningkatkan kemampuan Angkatan Udara untuk melaksanakan misi yang melibatkan transportasi logistik, personel, dan peralatan pertahanan.

Berita terkait: Indonesia menyambut kerja sama produksi kendaraan pertahanan dengan Prancis

Berita terkait: Indonesia memprioritaskan peningkatan sistem pertahanan utama

Hak cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar