Jumat, 25 Juli 2025 – 15:30 WIB
Jakarta, VIVA – Program penataan kawasan kumuh vertikal atau revitalisasi rumah susun (rusun) serta pengembangan hunian subsidi di tengah kota dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup warga perkotaan.
Baca Juga:
BP Tapera-Bank BJB Tawarkan Rumah Subsidi dengan Cicilan Rp1 Jutaan, DP Hanya 1%
Terkait hal ini, Plt. Direktur Utama Perumnas, Tambok Setyawati, menegaskan komitmen Perumnas dalam mendukung percepatan program revitalisasi kawasan hunian serta pengembangan hunian subsidi vertikal di kawasan perkotaan.
Menurutnya, proyek seperti Rusun Klender dan Alonia Kemayoran membuktikan bahwa hunian subsidi yang layak dan terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tetap bisa diwujudkan di tengah kota.
Baca Juga:
Pemerintah Batal Perkecil Batas Ukuran Rumah Subsidi, Menteri Ara: Mohon Maaf Idenya Saya Cabut
"Revitalisasi kawasan dan pengembangan hunian vertikal subsidi seperti Klender dan Alonia Kemayoran bukan cuma soal bangun fisik hunian tinggi. Tapi juga menciptakan ekosistem hunian yang lebih manusiawi, produktif, dan sesuai kebutuhan generasi muda kota," kata Tambok dalam keterangannya.
Hunian Samesta Mahata Tanjung Barat yang dikembangkan Perumnas
Baca Juga:
Pemprov Jakarta Akan Bangun 2 Flyover dan Rusun di Bekasi
"Perumnas terus berusaha jadi garda terdepan dalam menyediakan hunian vertikal terintegrasi, modern, dan terjangkau, khususnya buat MBR," ujarnya.
Senada, Pengamat Infrastruktur dan Tata Kota, Yayat Supriatna, menyebut rusun memberikan kualitas bangunan lebih baik, sanitasi optimal, air bersih cukup, dan pencahayaan lebih sehat.
"Rusun sangat penting dalam program revitalisasi kawasan kumuh karena punya bangunan lebih bagus, sanitasi lebih optimal, air bersih cukup, lingkungan lebih sehat, dan pencahayaan lebih baik," kata Yayat.
Menurutnya, permukiman kumuh di Jakarta disebabkan oleh keterbatasan hunian terjangkau dan daya beli masyarakat. Data BPS menyebut hanya 56% penduduk Jakarta yang punya rumah.
Ilustrasi maket Perumnas.
"Banyak yang tinggal di pinggiran Jakarta. Ini bikin biaya transportasi lebih besar, bahkan 30-40% pengeluaran hanya untuk transportasi," ujarnya.
Yayat menyatakan revitalisasi rusun jadi solusi realistis untuk kota besar seperti Jakarta agar lebih tertata dan layak huni. Konsep ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mencontoh keberhasilan Singapura dalam pembangunan hunian vertikal.
"Hal itu sudah diungkapkan Presiden Prabowo Subianto di Singapura. Beliau akan tiru Singapura dalam penyediaan perumahan. Artinya, warga didorong tinggal di rumah susun," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
"Rusun itu sangat penting dalam program revitalisasi kawasan kumuh karena punya kualitas bangunan lebih baik, sanitasi lebih optimal, air bersih cukup, lingkungan lebih sehat, dan pencahayaan lebih bagus," kata Yayat.