Minggu, 22 Juni 2025 – 20:30 WIB
Teheran, VIVA – Badan Tenaga Atom Internasional atau IAEA, pada Minggu, 22 Juni 2025, mengonfirmasi tidak ada peningkatan radiasi di luar lokasi yang jadi target serangan Amerika Serikat (AS) di 3 fasilitas nuklir Iran.
Baca Juga:
Bangkit dari Serangan AS, Iran Kembali Gempur Israel-Puluhan Rudal Hantam Tel Aviv
"Setelah serangan ke tiga lokasi nuklir di Iran—termasuk Fordow—IAEA bisa konfirmasi bahwa tak ada kenaikan tingkat radiasi di luar lokasi yang dilaporkan sampai sekarang," tulis IAEA di unggahan X-nya.
"IAEA akan berikan penilaian lebih lanjut tentang situasi di Iran jika ada info baru."
Baca Juga:
AS Siaga Hadapi Potensi Serangan Balasan Iran Usai Gempur Fasilitas Nuklir
Fasilitas nuklir Iran (ilustrasi)
Iran belum deteksi jejak kontaminasi pasca serangan AS ke fasilitas nuklirnya, menurut pusat keamanan nuklir negara itu. Begitu juga di negara-negara Timur Tengah, yang menyatakan tak ada kenaikan radiasi di negara-negara Arab di Teluk Persia, termasuk Arab Saudi.
"Tak ada dampak radioaktif buat lingkungan kerajaan dan negara-negara Teluk yang terdeteksi akibat serangan militer AS ke fasilitas nuklir Iran," kata Komisi Regulasi Nuklir dan Radiologi Arab Saudi di X.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi tegaskan fasilitas nuklir tidak boleh jadi target serangan, menanggapi serangan AS ke tiga fasilitas nuklir Iran.
"Saya sudah sering bilang bahwa fasilitas nuklir tak boleh diserang," kata Grossi Minggu ini.
Ia minta militer untuk menahan diri dan berusaha cari solusi diplomatik. Grossi juga tekankan perlunya penghentian permusuhan agar IAEA bisa lanjutkan inspeksi di Iran, termasuk verifikasi persediaan uranium Iran.
Baca Juga:
Modernisasi Kilang Bisa Perkuat Ketahanan Energi Nasional Redam Risiko Perang Iran-Israel
Serangan AS ke fasilitas nuklir Iran pada Sabtu malam, 21 Juni 2025, diklaim Presiden Donald Trump sebagai "serangan yang sangat sukses."