Tim SAR Evakuasi Jenazah Pendaki Usai Jatuh Fatal di Gunung Rinjani

Lombok Tengah, NTB (ANTARA) – Tim gabungan pencarian dan penyelamatan (SAR) telah menemukan jenazah pendaki berusia 17 tahun yang meninggal setelah terjatuh di jalur Aik Berik, Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.

Evakuasi berhasil diselesaikan pada Rabu pukul 22.48 waktu setempat.

Korban, Ilmi Cahyadi, dari dusun Lingkok Kudung di desa Seteling, Lombok Tengah, telah dikembalikan ke keluarganya usai operasi, kata koordinator lapangan SAR Mataram I Gde Eka Suarjana pada Kamis.

SAR Mataram menerima laporan dari Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) pada Rabu pagi tentang seorang pendaki yang terjatuh saat mendaki.

Cahyadi memulai pendakiannya bersama kelompok pada Minggu (7 Des) pukul 06.00 waktu setempat melalui rute Seteling. Pada Senin (8 Des) sekitar pukul 09.00, salah satu rekannya menyaksikan ia terjatuh ke dalam jurang.

Anggota keluarga dan warga setempat awalnya mencoba menolongnya sebelum tim SAR diterjunkan, ujar Suarjana.

Operasi penyelamatan melibatkan personel dari TNI, polisi, TNGR, unit SAR Lombok Timur, polisi hutan, dan relawan lokal.

Tim dilengkapi dengan peralatan pendakian, alat komunikasi, drone termal, perlengkapan medis, dan peralatan pendukung lainnya.

Pada pukul 13.30 waktu setempat, penyelamat mendapat konfirmasi bahwa jenazah dapat dipindahkan dari lokasi jatuh, memungkinkan evakuasi bertahap menuruni gunung.

Meski medan terjal dan visibilitas buruk, tim berhasil membawa jenazah ke titik awal jalur Aik Berik pada Rabu malam.

Suarjana mengimbau para pendaki untuk tetap waspada dan mengutamakan keselamatan demi mencegah kejadian serupa.

Terpisah, pada Selasa, 9 Desember, kantor Taman Nasional Gunung Rinjani memperingatkan pendaki untuk waspada terhadap bahaya akibat cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi menjelang akhir tahun 2025.

“Kami mendorong semua pendaki dan pengunjung untuk tetap berhati-hati,” kata Pengelola Ekosistem Hutan TNGR Nusa Tenggara Barat Budi Soesmardi.

MEMBACA  "Kokam Pemuda Muhammadiyah Bantu Wujudkan Stabilitas Kamtibmas" Menjadi: "Kokam Pemuda Muhammadiyah Berperan Aktif dalam Menjaga Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat"

Dia mengatakan hujan deras, lereng curam, dan tanah berpasir telah membuat jalur Naga—yang menuju Pelawangan Sembalun—sangat licin dan berbahaya, dengan longsoran dan celah dalam yang terbentuk di sepanjang rute.

“Untuk mengantisipasi ini, kami memberi tahu pengunjung, pemandu, dan pelaku wisata untuk berhati-hati serta melakukan perbaikan jalur yang diperlukan,” ujarnya, mengimbau pendaki mengutamakan keselamatan daripada mencapai puncak.

Penerjemah: Akhyar R, Rahmad Nasution
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar