Tim SAR bersama mencari kotak hitam pesawat Smart Aviation

Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan sedang mencari black box atau Perekam Data Penerbangan (FDR) dan Perekam Suara Kokpit (CVR) di lokasi jatuhnya pesawat Pilatus PC-6 Porter PK-SNE milik maskapai Smart Aviation di Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara. “Kami menggunakan unit helikopter Bell dari Malinau ke lokasi jatuh untuk menemukan black box dan FDR,” kata Kepala Badan SAR Tarakan, Syahril, pada hari Senin. Menurut Syahril, tim SAR terdiri dari 10 personel dari Basarnas dan personel Tentara Nasional Indonesia/Polisi (TNI/Polri). Sementara itu, tim lain di pos Tarakan juga sedang dipersiapkan untuk mengevakuasi tim SAR gabungan di lokasi jatuh, tambahnya. Tim Tarakan menggunakan helikopter Super Puma H-225M Reg. H-2207 untuk mengevakuasi tim SAR gabungan di koordinat 27.60″ N 115° 56′ 32.40″ E, dengan jarak 98,29 NM, dengan heading 283.44°. Tim Penyelamatan Kansar Tarakan, Pangkalan Udara Anang Busra Tarakan, Skadron 5 Sultan Hasanuddin, Komando Distrik Militer VI Mulawarman, Satrad 225 Tarakan, Pangkalan Udara Atang Sendjaja, Brimob Polda Kalimantan Utara, Polres Tarakan, dan Polres Malinau, antara lain, terlibat dalam evakuasi. Selain itu, Kodim 0907 Tarakan, Kodim 0910 Malinau, Batalyon 614 Raja Pandita, BPBD Kabupaten Malinau, AirNav Tarakan, AirNav Malinau, UPBU Juwata Tarakan, UPBU R.A Bessing, BMKG Tarakan dan Smart Aviation, MAF Tarakan, RSUD Dr Jusuf SK Tarakan, PMI Tarakan, PMI Malinau, Bapena PPNI Kaltara, dan RMPB Kabupaten Malinau memfasilitasi proses evakuasi. “Saat ini, cuaca dilaporkan berawan, dengan arah angin barat laut-timur laut, kecepatan angin 2-25 knot, dan ketinggian gelombang 1,25-2,5 meter,” ujar Syahril. Semua korban dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dr. Jusuf SK untuk perawatan lebih lanjut pada hari Minggu (10 Maret). Pilot PK-SNE Smart Aviation, Kapten M. Yusuf (29) asal Bekasi Selatan, Jawa Barat, ditemukan selamat dan mekanik Deni S, 35, dari Pangandaran ditemukan meninggal. Dua korban dievakuasi dari lokasi dengan menggunakan helikopter Super Puma H-225M Reg. H-2207 dan dibawa ke Tarakan. Pesawat milik Smart Aviation dilaporkan kehilangan kontak setelah berangkat dari Bandara Internasional Juwata Tarakan pada 8 Maret dan menuju ke Binuang, Krayan, Nunukan. Berita terkait: Pesawat Smart Air tergelincir dari landasan pacu di Papua Tengah, 14 selamat Berita terkait: Empat tewas setelah dua pesawat TNI AU jatuh dalam latihan.

MEMBACA  Fase 5 groundbreaking ibu kota baru senilai Rp49,6 triliun investasi