Sleman, Yogyakarta (ANTARA) – Mengibarkan bendera Jolly Roger dari One Piece, yang memicu perdebatan publik belakangan ini, tidak masalah selama bendera Merah Putih tetap dihormati, menurut Staf Khusus Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo.
Sunjoyo, yang lebih dikenal sebagai Deddy Corbuzier, mengatakan itu tidak apa-apa, asal bendera Jolly Roger tidak dipasang lebih tinggi dari bendera Merah Putih.
"Kalau dipasang di atas bendera Indonesia, ukurannya lebih besar dari bendera Indonesia, artinya kamu menghina negara sendiri," kata Deddy Corbuzier saat penerimaan mahasiswa baru UPN Veteran di Sleman, Yogyakarta, Senin.
Dia menekankan bahwa masyarakat bebas mengibarkan bendera apa pun, kecuali bendera dengan gambar palu arit, yang mengingatkan pada simbol Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dilarang.
Dia juga mengatakan bahwa mengibarkan bendera Jolly Roger, yang sedang ramai dibahas, adalah cara orang menyampaikan harapan dan aspirasi.
"Ada apa di balik bendera One Piece? Simbol perjuangan, bukan? Tertulis ‘saat pemerintah gagal, kami berlayar’, ya? Aku melihat ini sebagai pesan harapan. Harapan rakyat untuk berjuang," tambahnya.
Masalahnya bukan pada desain benderanya, tapi cara pemasangannya harus sesuai etika agar menghormati simbol negara.
"Bendera bergambar beruang teddy dikibarkan di atas bendera Indonesia, tidak boleh. Bendera dengan wajahmu sendiri, ukuran lebih besar, di atas bendera Indonesia, juga tidak boleh. Ini bukan soal One Piece, tapi bagaimana sucinya bendera Merah Putih," jelasnya.
Sunjoyo berharap masyarakat bisa mengingat lagi betapa sulitnya mengibarkan bendera Merah Putih tinggi-tinggi. Di masa penjajahan, banyak yang tewas saat mencoba merobek warna biru dari bendera Belanda.
Dia sekali lagi menekankan, orang bebas mengibarkan bendera apa pun, asal tidak dipasang di atas bendera Merah Putih.
"Kalau bisa, kamu pasang bendera bergambar wajahku juga boleh. Tapi jangan di atas (bendera Merah Putih), nanti aku yang ditangkap," ujarnya.
Translator: Luqman Hakim, Mecca Yumna
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025