Jumat, 2 Agustus 2024 – 15:16 WIB
VIVA – Bagi para penggemar modifikasi atau balap, nama-nama seperti jok Recaro dan velg BBS tentu sudah tidak asing lagi. Namun, setelah bertahun-tahun menjadi bagian dari industri otomotif, kini kedua brand asal Jerman tersebut mengalami kebangkrutan.
Baca Juga :
Gagal Bawa Pulang Mobil di GIIAS 2024, Cara Ini Bisa Jadi Pilihan
Pengumuman pertama datang dari Recaro Automotive, perusahaan yang dikenal ahli dalam pembuatan interior mobil tersebut mengumumkan bahwa mereka tidak mampu lagi mengembangkan bisnis mereka, terutama karena kenaikan drastis dalam harga bahan baku.
Ilustrasi mobil modifikasi
Baca Juga :
Speaker Mobil Kini Pakai Teknologi AI
Situasi keuangan mereka tidak memungkinkan untuk menghasilkan produk baru setelah krisis harga bahan baku tersebut. Selain itu, tidak ada lagi pelanggan dalam skala besar yang menggunakan produk mereka.
Bukan hanya fokus pada interior mobil, Recaro juga membuat kursi untuk pesawat terbang, bekerja sama dengan perusahaan mainan, dan lain sebagainya.
Berdasarkan laporan Autocar, sebelum gulung tikar, merek yang menggabungkan nama belakang pendirinya, yaitu Reutter dan Carosserie, tidak bisa lagi membayar gaji karyawan sesuai ketentuan. Sehingga ratusan buruh yang bekerja di pabrik Recaro di Kircheim Unter Teck di Kota Baden-Wurttemberg melakukan demo atas nama persatuan buruh IG Metall untuk meminta kejelasan pembayaran.
Situasi yang sama juga dialami oleh BBS Automotive GmbH yang menyatakan kebangkrutan perusahaannya di pengadilan setempat Rottweil pada 26 Juli. Masalah utamanya juga adalah kondisi keuangan.
Pemasukan dan keuntungan yang didapat tidak seimbang sehingga membuat perusahaan velg mobil itu menunda pembayaran gaji karyawan sejak Mei 2024. Menurut Auto Motor und Sport, BBS sudah mengalami kebangkrutan sebanyak 4 kali sebelumnya.
Pertama kali pada tahun 2007, kemudian di tahun 2011, 2020, dan 2023, hingga akhirnya tahun ini memutuskan untuk menutup bisnis di industri aftermarket otomotif. Selama empat tahun tersebut, BBS sempat menemukan investor baru beberapa kali sehingga berhasil bertahan.
Velg yang dijual di pasar global oleh BBS memiliki desain, ukuran, dan bahan material yang berbeda-beda, begitu pula cara pembuatannya. BBS Jerman hanya membuat velg cast dan flow-formed, sementara velg forged diproduksi oleh BBS Jepang.
Meskipun kantor pusat BBS di Jerman menyerah, namun bisnis mereka di Jepang akan tetap berjalan seperti yang dijelaskan oleh perwakilan BBS Amerika Serikat.
“Pengiriman produk Forged BBS Jepang tidak akan terpengaruh oleh kebangkrutan di Jerman. Kami akan terus menyediakan velg forged secara konsisten untuk memenuhi permintaan,” tulis pernyataannya.
Sebagai informasi, BBS didirikan pada tahun 1970 dan nama tersebut berasal dari singkatan nama pendiri beserta kota tempat brand itu lahir, yaitu Baumgartner, Brand, Schiltach.
Dengan kondisi ini, apakah Recaro dan BBS akan menjadi barang langka dan dijual dengan harga yang lebih tinggi, terutama di Indonesia?
Halaman Selanjutnya
Pemasukan dan keuntungan yang didapat tidak seimbang sehingga membuat perusahaan velg mobil itu menunda pembayaran gaji karyawan sejak Mei 2024. Menurut Auto Motor und Sport, BBS sudah mengalami kebangkrutan sebanyak 4 kali sebelumnya.