Presiden Prabowo Subianto, dalam pertemuan yang diadakan pada hari Senin, memerintahkan para menterinya untuk menghentikan impor beras, garam, gula konsumsi, dan jagung pada tahun 2025, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan. Berbicara kepada pers setelah pertemuan di Istana Negara, Hasan menyatakan bahwa tidak akan ada kuota impor yang ditetapkan untuk komoditas-komoditas tersebut pada tahun 2025. Selama pertemuan yang sama, presiden juga memutuskan untuk meningkatkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk beras gabah dari Rp6.000 menjadi Rp6.500. Harga pembelian patokan (HAP) untuk jagung juga dinaikkan dari Rp5.000 menjadi Rp5.500. Hasan mencatat bahwa keputusan ini mengikuti diskusi yang intens selama pertemuan dan juga menyoroti keputusan bersejarah di mana pemerintah akan membeli semua beras gabah, beras, dan jagung yang diproduksi oleh petani. “Beras gabah dan jagung yang diproduksi oleh petani akan diakomodir dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah,” katanya. Dia menekankan bahwa panen petani akan disimpan di gudang yang dimiliki oleh perusahaan logistik milik negara Bulog, koperasi primer, dan gudang yang menerapkan sistem tanda terima gudang. Presiden Prabowo memimpin pertemuan di Istana Negara di Jakarta pada hari Senin untuk membahas program-program keamanan pangan pemerintah. Pertemuan berlangsung sekitar dua jam. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, pemerintah bertujuan untuk mencapai swasembada pangan sebagai salah satu tujuan utamanya. Sebelumnya, dalam pidato inaugurasi pada 20 Oktober 2024, Prabowo menyatakan optimisme bahwa Indonesia akan mencapai swasembada pangan dalam empat hingga lima tahun. Berita terkait: Prabowo yakin Indonesia akan menghentikan impor beras pada 2025 Berita terkait: Indonesia berharap produksi gula lebih tinggi, tanpa impor pada 2025.