Tidak Ada Dampak pada Kunjungan Wisata Akibat Insiden di Bali: Wakil Menteri

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pariwisata Indonesia, Ni Luh Puspa, menyatakan belum ada dampak signifikan terhadap jumlah kedatangan turis dari Australia sejauh ini, pasca insiden penembakan yang melibatkan tiga warga Australia di Bali.

"Kami tetap melihat pertumbuhan kedatangan turis Australia setiap tahun. Australia termasuk tiga besar negara asal turis yang berkunjung ke Bali. Saya harap insiden ini tidak memengaruhi tren tersebut," ujarnya, seperti dikutip Minggu ini.

Namun, ia menegaskan bahwa penembakan tersebut tidak terkait dengan peringatan perjalanan yang diperbarui pemerintah Australia pada 20 Juni.

Layanan resmi informasi perjalanan Australia, Smartraveller, memperbarui saran perjalanan untuk Indonesia, terutama terkait hukuman akibat pelanggaran adat lokal, arus kuat di pantai, dan risiko minuman yang dicampur zat berbahaya.

Wamen menyatakan peringatan itu merupakan imbauan biasa untuk meningkatkan kewaspadaan warga Australia saat berwisata, mirip dengan praktik Kemenpar Indonesia untuk warganya yang bepergian ke luar negeri.

"Saran perjalanan justru membawa pesan positif untuk menghormati masyarakat lokal, meningkatkan kesadaran, dan mengutamakan keselamatan saat mengunjungi pantai atau objek wisata lain," jelasnya.

Pada 14 Juni, dua warga Australia ditembak di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Kabupaten Badung, Bali, mengakibatkan meninggalnya ZR (33) dan luka-luka pada SG (35).

Polda Bali telah menetapkan dan menangkap tiga warga Australia sebagai tersangka, yaitu TPM (37), CM (23), dan DFJ (37).

Kapolda Bali, Irjen Daniel Adityajaya, menyatakan DFJ merencanakan penembakan, sementara dua lainnya sebagai pelaku.

Saat ini, SG, saksi kunci dan korban selamat, telah dipindahkan ke lokasi aman di bawah pengawasan polisi dan Konsulat Australia selama penyelidikan berlangsung.

Kemenpar menyatakan prihatin atas insiden tersebut, tetapi mengapresiasi tindakan cepat polisi dalam menangkap pelaku.

MEMBACA  Perdana Menteri Rumania Mengundurkan Diri Setelah Partai Kanan Jauh Menang dalam Putaran Pertama Pemilihan Presiden | Berita Pemilu

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keamanan di kawasan wisata, terutama Bali, yang menjadi pintu masuk hampir 50% turis asing ke Indonesia.

Untuk mencegah terulangnya insiden serupa, Kemenpar mendorong pelaku usaha pariwisata, khususnya pengelola hotel, untuk memperketat pengamanan.

"Saya mendesak semua pengelola hotel untuk mengevaluasi ulang dan meningkatkan keamanan di lingkungan mereka," tegas Wamen Ni Luh Puspa.

Ia menekankan bahwa penanganan dan pencegahan insiden semacam ini bukan hanya tanggung jawab polisi, tetapi juga Kemenpar, pemerintah daerah, masyarakat, serta pengelola hotel.

"Karena itu, pengawasan dan keamanan di hotel harus ditingkatkan agar kejadian seperti ini tidak terulang," tambahnya.

Berita terkait: Australian survivor in Bali shooting moved to safe house by police
Berita terkait: Bali Police name Australians as suspects in shooting

Reporter: Ni Putu Muliantari, Uyu Liman
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025