The Gade Creative Lounge menjadi Kontribusi Nyata Pegadaian dalam Menciptakan Ekosistem Pendidikan

Menkeu Sri Mulyani mengapresiasi inisiatif PT Pegadaian yang terus mendukung pendidikan tinggi melalui penyediaan fasilitas kreatif seperti The Gade Creative Lounge (TGCL). Fasilitas ini diharapkan bisa meningkatkan semangat inovasi dan kreativitas di kalangan mahasiswa dan dosen, serta menjadi bagian penting dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik dan produktif di Indonesia. Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan menegaskan berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. “The Gade Creative Lounge adalah salah satu bentuk kontribusi nyata dari PT Pegadaian dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan berkelanjutan di kalangan akademisi. Beliau juga berharap bahwa TGCL di PKN STAN dapat menjadi tempat lahirnya berbagai inovasi yang bermanfaat tidak hanya bagi civitas academica, tetapi juga bagi masyarakat luas,” jelas Damar. Peresmian ini diharapkan menjadi awal dari berbagai kolaborasi inovatif yang lahir dari lingkungan akademis, yang akan membawa manfaat besar bagi bangsa dan negara. Damar juga berharap, Pegadaian dapat terus ikut berkontribusi dalam menciptakan generasi muda yang menjunjung tinggi budaya berakhlak dan siap bersaing di era globalisasi. Peresmian TGCL di PKN STAN dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia, Suahasil Nazara, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Andin Hadiyanto. Kemudian Direktur PKN STAN, Evy Mulyani, Komisaris Utama PT Pegadaian, Loto Srinaita Ginting, beserta para Pejabat Eselon 1 di lingkungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Menkeu Sri Mulyani mengapresiasi inisiatif Pegadaian yg terus mendukung pendidikan tinggi melalui penyediaan fasilitas kreatif seperti The Gade Creative Lounge.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

MEMBACA  Narendra Modi: PM India bertujuan untuk menciptakan sejarah di tengah kampanye yang memecah belah