Jakarta (ANTARA) – Perusahaan swasta Indonesia Trinitan Green Energy Metals (TGEM) mengumumkan bahwa mereka sedang meningkatkan fasilitas Step Temperature Acid Leach (STAL) mereka di Bogor, Jawa Barat, untuk mencapai produksi tahunan sebanyak 3.200 ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) tahun ini. Target produksi 3.200 ton MHP, komponen penting dalam pembuatan baterai, setiap tahun pada akhir kuartal ketiga 2024 bertujuan untuk meningkatkan ekspor mereka ke pasar Barat, menurut pernyataan pers mereka yang diterima di sini pada hari Senin.
Mereka mengatakan bahwa fasilitas ini merupakan situs produksi komersial pertama mereka untuk MHP, dan memberikan solusi nikel yang berkelanjutan, terutama untuk pasar Barat. Kepala Pengembangan Proyek & Manajemen TGEM, Rama A. Panjaitan, menyoroti posisi strategis perusahaan dalam rantai pasok nikel global, terutama di pasar Barat.
“Ikut berkomitmen untuk memasok pasar Barat dengan produk nikel Kelas 1 yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” katanya dalam pernyataan tersebut. Panjaitan menegaskan bahwa komitmen ini terbukti pada September 2023 ketika perusahaan mulai beroperasi secara komersial dan menyelesaikan pengiriman perdana MHP ke Korea Selatan.
“Pengiriman ini adalah hasil dari penerapan teknologi Step Temperature Acid Leach (STAL) milik TGEM, yang menjadi pusat strategi kami untuk memenuhi standar ketat pasar Barat,” katanya. Menjelang masa depan, dia mengatakan, TGEM juga siap untuk meningkatkan kemampuan produksi mereka melalui beberapa proyek terobosan, termasuk STAL One Ecopark, untuk memajukan tahap berikutnya produksi nikel yang berkelanjutan di Indonesia.
Panjaitan menyoroti bahwa pada Juli 2024, Indonesia mengambil langkah signifikan menuju menjadi pemimpin global dalam ekosistem kendaraan listrik (EV) dengan meresmikan pabrik sel baterai terbesar di Asia Tenggara di Karawang, Jawa Barat, dalam kemitraan dengan Korea Selatan. Presiden Joko Widodo menekankan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia dan komitmen pada pengolahan hulu sebagai elemen penting dalam memposisikan negara ini di garis depan rantai pasok EV global.
Panjaitan mengklaim bahwa aktivitas perusahaan ini sejalan dengan visi nasional ini, terutama melalui kemajuan teknologi STAL mereka, yang memiliki potensi untuk merevolusi produksi nikel Kelas 1. Berita terkait: Badan Geologi menemukan 100 cadangan nikel potensial Berita terkait: Industri Nikel berjanji mendukung keberlanjutan lingkungan
Translator: Faisal Y, Rahmad Nasution Editor: Tia Mutiasari Copyright © ANTARA 2024