Tersangka Penyelundup Rusa Merbabu Ditangkap Aparat

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menangkap seorang tersangka yang terlibat dalam perburuan liar satwa di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merbabu, Jawa Tengah.

Kepala Balai Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) Wilayah Jabalnusra, Aswin Bangun, menyatakan pada Selasa bahwa tersangka, yang berinisial JW, ditangkap beserta barang bukti termasuk senjata api PCP kaliber 5.3 mm yang disembunyikan di lokasi penguburan dan dua ekor rusa (Muntiacus muntjac) hasil buruan.

Dia menekankan bahwa perburuan liar dengan menggunakan senjata api berdaya tinggi harus ditangani secara serius, baik dari sudut pandang konservasi maupun keamanan.

Untuk itu, kantornya bekerja sama dengan kepolisian untuk menyelidiki jaringan distribusi senjata ilegal potensial yang mungkin mendukung aktivitas perburuan di kawasan lindung.

Bangun menjelaskan bahwa penangkapan JW menyusul terungkapnya kasus perburuan pada akhir tahun lalu, yang mengarah pada penangkapan tersangka AS, SS, dan S karena berburu di dalam Taman Nasional Gunung Merbabu.

Ketiganya ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Polres Magelang, dan interogasi lebih lanjut mengungkap peran JW sebagai pelaku utama di balik operasi tersebut.

Bangun menekankan bahwa perburuan di taman nasional bukan hanya pelanggaran hukum tetapi juga mencerminkan tekanan sistematis pada kawasan yang berfungsi sebagai pusat keanekaragaman hayati nasional yang vital.

“Upaya penegakan hukum ini tidak hanya fokus pada penuntutan pidana, tetapi juga bagian dari misi yang lebih luas untuk menegakkan kedaulatan kawasan konservasi—sebagai habitat satwa liar dan simbol integritas ekologis kita,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Taman Nasional Gunung Merbabu, Anggit Haryoso, menyatakan bahwa penangkapan JW adalah bukti nyata komitmen negara dalam melindungi kawasan konservasi dan satwa liar.

MEMBACA  "Hadiri Seminar Besar Haji 2025 di Arab Saudi, Ketua Umum PBNU Sampaikan 4 Rekomendasi Kunci tentang Istitha’ah" (Tata letak disesuaikan untuk kejelasan visual)

Dia mengingatkan masyarakat bahwa fauna seperti kijang, rusa, primata, dan spesies endemik lainnya memainkan peran penting dalam menjaga ekosistem hutan dan keseimbangan lingkungan.

“Melindungi mereka dari perburuan liar adalah bagian dari upaya kita untuk melestarikan ekosistem di kawasan konservasi, yang sangat penting untuk keberlanjutan hutan jangka panjang,” tegas Haryoso.

Berita terkait: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menangkap pemimpin penebang liar di Riau

Berita terkait: Kamera jebak menangkap 42 harimau Sumatera di hutan Bengkulu: Kementerian

Penerjemah: Prisca Triferna, Resinta Sulistiyandari
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025