Banyuwangi (ANTARA) – Pencarian korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya sudah memasuki hari ke-11. Tim gabungan pencarian dan penyelamatan (SAR) fokus beroperasi di Selat Bali bagian selatan.
Sejauh ini, beberapa jenazah korban berhasil diangkat dari area tersebut.
Wakil Operasi dan Kesiapan SAR Basarnas, Ribut Eko Suyatno, mengatakan pada hari pertama perpanjangan pencarian kedua, tim SAR laut melakukan pencarian di permukaan laut sebelah selatan.
"Tim SAR darat, yang dikoordinir oleh Kapolres Banyuwangi dan Dandim Banyuwangi, juga melakukan pencarian ke arah selatan mulai dari Pelabuhan Ketapang hingga Pantai Muncar," jelasnya dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.
Perlengkapan utama SAR Basarnas meliputi helikopter, kapal KN SAR Permada dan Arjuna, serta perahu karet RIB 03 Banyuwangi dan RIB Denpasar Bali.
Sementara itu, total perlengkapan SAR utama, termasuk milik TNI, Polri, Kemenhub, PT ASDP, dan pemda, mencapai 30 unit.
“Basarnas punya 11 perlengkapan, sedangkan TNI, Polri, dan pemda menyediakan 30. Ada 548 personel terlibat dalam operasi SAR ini. Ini menunjukkan keterlibatan maksimal pemerintah dalam pencarian dan evakuasi,” ujar Suyatno.
KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan tenggelam dalam perjalanan ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada 2 Juli.
Hingga 12 Juli 2025, Posko Gabungan SAR mencatat 30 selamat dan 17 meninggal dalam tragedi ini. Sementara itu, 18 orang masih hilang.
Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025