Tenggelamnya Kapal Feri: Pencarian Korban Beralih ke Selat Bali Bagian Selatan

Banyuwangi, Jatim (ANTARA) – Pencarian terus dilanjutkan pada Senin untuk 28 orang yang hilang setelah kapal feri mereka terbalik di Selat Bali minggu lalu. Tim pencarian menyisir area selatan selat untuk mencari korban selamat.

Penemuan satu jenazah pada Minggu membuat tim fokus pencarian di area tersebut.

Di hari kelima operasi pencarian pada Senin, semua peralatan utama dikirim ke area selatan Pulau Bali, tempat kapal Tunu Pratama Jaya pertama kali dilaporkan tenggelam, kata petugas Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas).

“Jarak terjauh pencarian hari ini mencapai 20–25 mil,” kata Wakil Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyanto, kepada wartawan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Senin.

Dalam operasi ini, kapal perang KRI Marlin 877 dan KRI Tongkol menjangkau jarak terjauh, sedangkan lima kapal lain melakukan pencarian hingga jarak 5, 10, dan 15 mil, ujarnya.

Kapal-kapal tersebut meliputi KP Bima 7014, KN SAR Permadi, KN SAR Arjuna, KNP Granti, dan KP Hiu Macan Tutul, katanya.

Menurut Basarnas, hingga Senin pagi, 7 orang dikonfirmasi tewas, 30 dievakuasi, dan 28 masih hilang.

Wahyu Setia Budi, koordinator SAR setempat, sebelumnya menyatakan feri roll-on/roll-off itu membawa 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan saat berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, pada 2 Juli 2025 pukul 22.56.

Kapal itu tenggelam dalam perjalanan ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, sekitar pukul 23.35 di hari yang sama.

Merespons tragedi ini, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan seluruh instansi terkait untuk berupaya maksimal menyelamatkan penumpang dan kru yang masih hilang.

Penerjemah: Novi H, Rahmad Nasution
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Pengacara Nikita Mirzani Mengungkap Kondisi Terbaru LM