Telkom Bermitra dengan Perusahaan Global F5, Meningkatkan Keamanan Siber

Telkom has partnered with Global Company F5, Strengthening Cyber Security

JAKARTA – Layanan keamanan siber di dalam negeri terus ditingkatkan otoritas. Hal ini ditandai dengan kerja sama strategis PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dengan perusahaan keamanan siber global, F5.

Telkom Indonesia dan F5 resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU). Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya mengatakan, kedua entitas akan fokus pada layanan keamanan siber di Indonesia.

Selain itu, kerjasama ini bertujuan untuk mengakselerasi pembangunan dan peningkatan kapabilitas Telkom di bidang keamanan siber dan produk digital lainnya.

“Kemitraan strategis Telkom dan F5 menjadi salah satu upaya penguatan kapabilitas Telkom Group sebagai digital telco pilihan utama di Indonesia, khususnya di bidang keamanan siber,” ujar Setyawan Wijaya, Kamis (2/5/2024).

Berdasarkan riset dari IDC pada 2023, pangsa pasar keamanan siber di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 6 triliun pada 2028 dengan CAGR 16,6 persen.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi digital dan tingginya permintaan pasar terhadap layanan keamanan digital di Indonesia cukup pesat. Kondisi ini menuntut Telkom menjawab kebutuhan melalui konektivitas digital, platform digital, dan layanan digital.

“Kebutuhan akan keamanan siber di masa depan akan meningkat pesat seiring dengan semakin kuatnya kampanye transformasi digital di Indonesia dan akan mulai berlakunya UU Perlindungan Data Pribadi di bulan Oktober 2024 nanti,” papar Setyawan.

F5, dengan kemampuan keamanan sibernya, termasuk keamanan aplikasi dan API, serta manajemen multi cloud diyakini dapat memperkuat portofolio layanan IT Services Telkom Group.

Kolaborasi strategis Telkom dan F5 juga diharapkan mendukung perekonomian Indonesia, di mana keamanan siber memiliki peran penting untuk mengembangkan ekonomi digital yang kuat, aman, berdaulat, dan berkelanjutan.

MEMBACA  Eksekutif Schwab, Bernard Clark, menjual lebih dari $5,4 juta saham perusahaan menurut Investing.com