Jakarta (ANTARA) – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan bahwa penggunaan teknologi digital dapat meningkatkan daya saing dan produktivitas industri manufaktur.
Beliau mencatat bahwa implementasi teknologi di industri dapat memiliki dampak positif di bidang keuangan, operasional, dan inovasi teknologi.
“Transformasi melalui prinsip Industri 4.0 diyakini dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas, daya saing, efisiensi, kontribusi nilai tambah, dan keberlanjutan industri nasional kita,” kata Kartasasmita dalam pernyataan dari kementeriannya pada hari Rabu.
Beliau mencatat bahwa untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah mengeluarkan peta jalan Making Indonesia 4.0 pada tahun 2018 untuk mempercepat transformasi digital di sektor manufaktur negara.
Peta jalan tersebut bertujuan membuat Indonesia menjadi salah satu dari 10 ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030.
Kartasasmita mengatakan bahwa hal terpenting dalam transformasi teknologi di industri adalah pemanfaatan perangkat digital dan kemampuan untuk mengadopsi teknologi.
Sejak 2019, Kementerian Perindustrian telah melaksanakan program Industri 4.0 Lighthouse Nasional, di bawah mana beberapa perusahaan manufaktur telah berperan sebagai contoh teladan bagi perusahaan lain dalam melaksanakan transformasi dan menerapkan Industri 4.0.
Pada hari Selasa sebelumnya, Kartasasmita mengatakan bahwa sumbangan sektor manufaktur Indonesia berada di atas rata-rata global.
Mengutip data UNStats, beliau mengatakan bahwa nilai tambah manufaktur Indonesia (MVA) pada tahun 2021 mencapai US$228 miliar. Peringkat MVA Indonesia pada tahun yang sama berada di atas beberapa negara, seperti Kanada, Turki, Irlandia, Brasil, Spanyol, Swiss, Thailand, dan Polandia.
“Dengan kontribusi 1,46 persen dari total MVA global pada tahun 2021, Indonesia secara kokoh menempatkan dirinya sebagai pemain manufaktur utama secara global,” katanya.
Berita terkait: Manufaktur masih mendominasi ekspor: menteri
Berita terkait: Industri manufaktur tetap kuat di tengah agenda pemilihan: Menteri
Penerjemah: Ahmad Muzdaffar, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024