Tianjin, China (ANTARA/PRNewswire) – Pada tanggal 24 hingga 26 Juni, World Economic Forum 2025 Annual Meeting of the New Champions (Forum Musim Panas Davos ke-16) diselenggarakan di Tianjin. Kecerdasan buatan (AI), sebagai new frontier pertumbuhan ekonomi global, menjadi salah satu topik paling hangat di forum tahun ini.
Ibu Gong Rujing (Gong Yingying), Pendiri dan Ketua Yidu Tech, diundang sebagai perwakilan industri kesehatan berbasis AI dan Young Global Leader. Ia memberikan pandangan mendalam dalam dialog bertema "The AI+ Era", bersama Dr. Peter Koerte (CTO & Chief Strategy Officer Siemens AG), Zhu Min (Senior Fellow China Center for International Economic Exchanges), dan Kenny Lam (CEO Asia Pacific Two Sigma). Dialog ini dimoderasi oleh Azeem Azhar (CEO Exponential View).
Inovasi Kesehatan Yidu: Dari Infrastruktur Data hingga Implementasi AI di Klinik
Gong Rujing menyatakan bahwa tren penuaan populasi menantang sistem kesehatan: "Alasan mendirikan Yidu Tech 10 tahun lalu adalah prediksi bahwa sistem kesehatan tradisional tidak akan bertahan menghadapi puncak penuaan pada 2030." Ia menekankan, tantangan utama penerapan AI di medis adalah mengatasi data medis yang tidak terstruktur.
Selama 10 tahun, Yidu Tech menginvestasikan sumber daya besar untuk standarisasi data medis, membuatnya bisa diolah dan diaplikasikan. Core algorithm engine mereka, YiduCore, telah menganalisis lebih dari 6 miliar catatan medis secara legal—ini menjadi fondasi bagi AI untuk memberdayakan layanan kesehatan.
Dengan kemajuan large model technology, kemampuan Yidu Tech dalam pengelolaan data medis menghasilkan nilai besar—perusahaan ini tidak hanya mengembangkan large language model khusus medis, tapi juga meluncurkan AI Middleware Platform untuk membangun smart hospital, diimplementasikan di lebih dari 30 rumah sakit ternama dalam 3 bulan.
"Saat ini, setiap dokter melayani 30-100 pasien per hari. Platform AI kami berperan sebagai ‘AI Copilot Station’, membantu integrasi informasi pra-diagnosis, dukungan keputusan saat konsultasi, dan manajemen pasien pasca-diagnosis, sehingga mengurangi beban dokter," ungkap Gong Rujing.
- Pra-diagnosis: Sistem pre-consultation mengumpulkan keluhan, riwayat medis, dan informasi obat pasien lewat interaksi bahasa alami, meningkatkan efisiensi.
- Saat konsultasi: AI menganalisis rekam medis pasien dalam hitungan detik, menampilkan timeline dan grafik tren untuk memudahkan dokter memahami riwayat kesehatan.
- Pasca-diagnosis: Platform manajemen pasien memungkinkan follow-up dan panduan rehabilitasi berbasis large language model, meningkatkan kepatuhan pasien.
Dari Februari hingga Juni 2025, asisten diagnosis AI Yidu Tech telah membantu dokter melayani 26.000 pasien.
Kolaborasi Manusia-Mesin: Dari Pemberdayaan ke Evolusi Organisasi
Gong Rujing percaya bahwa AI masih dalam tahap awal, sehingga Yidu Tech berfokus pada "menciptakan nilai nyata di skenario pengguna akhir". "Kunci pemanfaatan AI bukan hanya teknologinya, tapi kolaborasi mendalam antara manusia dan mesin," tegasnya.
Konsep ini terwujud dalam inovasi Yidu Tech melalui Custom Smart Assistant, fitur yang memungkinkan dokter merancang asisten AI sesuai kebutuhan mereka sendiri dengan sistem modular Lego-style. Ini menandai pergeseran dari "pemberdayaan alat" ke "kolaborasi kreasi" yang dipimpin dokter.
Di internal Yidu Tech, agen AI kini menangani 20% pekerjaan harian. "Di era perubahan cepat, kemampuan belajar organisasi lebih penting daripada keunggulan teknologi tunggal," tambah Gong Rujing.
Tantangan & Masa Depan
"Privasi data, kolaborasi lintas institusi, dan etika teknologi adalah tantangan global. Namun, skenario aplikasi besar di sistem kesehatan China memberi keuntungan unik bagi pengembangan AI," ujarnya.
Dalam gelombang global menuju era kecerdasan, pembahasan Gong Rujing di Forum Davos memperlihatkan kekuatan inovasi perusahaan AI kesehatan sekaligus memberi jalan praktis bagi industri. Dengan AI yang beralih dari konsep ke implementasi mendalam, Yidu Tech terus mendorong efisiensi, presisi, dan aksesibilitas layanan kesehatan.
Sumber: Yidu Tech
Reporter: PR Wire
Editor: PR Wire
Hak Cipta © ANTARA 2025