Jakarta (ANTARA) – Menteri Pekerjaan Umum Indonesia Dody Hanggodo mengatakan pada hari Jumat bahwa proyek Jalan Trans-Papua Jayapura–Wamena diharapkan dapat selesai pada paruh kedua tahun 2026.
Jalan sepanjang 575 kilometer dari Jayapura, Papua, ke Wamena, Papua Pegunungan ini diproyeksikan menjadi jalur transportasi utama yang menghubungkan wilayah pegunungan dan meningkatkan akses ekonomi serta logistik.
Hanggodo menyatakan proyek telah memasuki fase berikutnya setelah penandatanganan perjanjian kerja sama pemerintah dan swasta. Proses tender telah selesai, dan pembangunan sudah dimulai di beberapa bagian, tambahnya.
“Masalah lahan masih belum terselesaikan, ditambah dengan gangguan keamanan yang kadang terjadi. Karena itulah membangun Jalan Trans-Papua Jayapura–Wamena sangatlah menantang,” ujarnya.
Untuk mengatasi masalah keamanan, Hanggodo mengatakan timnya bekerjasama dengan aparat keamanan setempat, termasuk Korps Brimob Polri.
Dia juga menekankan bahwa kementeriannya terbuka untuk dialog dengan para tokoh adat guna menyelesaikan masalah kepemilikan lahan dan memastikan partisipasi masyarakat.
Pembangunan Jalan Trans-Papua telah ditetapkan sebagai prioritas pemerintah, karena mendukung pembangunan di empat daerah otonom baru: Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.
“Kami berfokus untuk menyelesaikan Jalan Trans-Papua karena akses jalan sangat penting untuk pembangunan infrastruktur di wilayah-wilayah baru ini. Tanpa jalan yang layak, kemajuan daerah akan terhambat,” jelasnya.
Menurut data kementerian, jaringan Jalan Trans-Papua membentang sejauh 4.330 kilometer, menghubungkan semua provinsi di Papua dari Sorong di Papua Barat Daya hingga Merauke di Papua Selatan. Per Agustus, 3.000 kilometer jalan telah dibuka.
Berita terkait: Pemerintah percepat jalan Trans-Jayapura-Wamena 61 km
Berita terkait: Papua Pegunungan dorong penyelesaian Jalan Tol Trans Papua
Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025