Target Operasional 1.195 TPS3R Kementerian untuk Dukung Pengelolaan Sampah

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Lingkungan Hidup mentargetkan pembangunan 1.195 Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di seluruh Indonesia untuk memperkuat penanganan sampah nasional.

“Ada 56,63 juta ton sampah setiap tahunnya, dan di Jakarta saja ada 8.500 ton per hari. Kami berusaha membangun 1.195 TPS3R di seluruh Indonesia,” kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono setelah meresmikan Fasilitas TPS3R Sinergi Bersih di Jakarta, pada hari Kamis.

Fasilitas-fasilitas ini direncanakan untuk lokasi di seluruh negeri, dari Sumatera sampai Indonesia Timur, dengan sebagian besar unit diharapkan akan dikembangkan di Jawa.

“Kami sudah mengadakan rapat dan mengusulkan ke Kementerian PU untuk membangun seribu TPS3R, dan dari sana, sebagian akan di revitalisasi,” tambah Diaz.

Ia mengatakan pembangunan dan operasi fasilitas ini mendukung tujuan pemerintah untuk mencapai pengelolaan sampah seratus persen pada tahun 2029, seperti yang diatur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Diaz mencatat bahwa banyak unit TPS3R yang sudah berhenti beroperasi atau tidak terpakai. Pihaknya mencatat sekitar 32 persen dari 3.989 unit TPS3R di seluruh negara tidak aktif.

Dia juga melaporkan kondisi serupa di bank sampah, di mana kira-kira 26 persen dari 28.170 unit yang terdaftar sudah tidak beroperasi lagi.

“Presiden telah mengeluarkan Peraturan Presiden dalam RPJMN 2012–2025, yang memerlukan pengelolaan sampah sekitar 51,12 persen tahun ini dan seratus persen dalam lima tahun ke depan. Kami berkomitmen untuk memenuhi target ini,” ujarnya.

Dia menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang terlibat dalam mendukung upaya pengelolaan sampah, termasuk pembangunan fasilitas TPS3R Sinergi Bersih.

Fasilitas ini dikembangkan melalui kolaborasi yang melibatkan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, PT Nestlé Indonesia, WWF-Indonesia, dan Waste4Change.

MEMBACA  2 Saham Dividen Terbaik untuk Dibeli di Bulan Desember

Lokasi ini dapat memproses antara tiga puluh sampai empat puluh ton sampah per hari dan melayani lima kelurahan. Fasilitas ini menghasilkan bahan bakar dari sampah (RDF) sebagai alternatif pengganti batubara.

Meliputi area seluas 1.800 meter persegi, fasilitas TPS3R ini diharapkan dapat mengurangi sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang sampai delapan puluh persen.

Sampah yang masuk ke lokasi akan disortir dan dihancurkan, mirip dengan proses produksi RDF di Bantargebang, sebelum dijual ke pabrik semen sebagai bahan bakar.

Berita terkait: Indonesia to expand 3R waste management to tackle trash crisis

Berita terkait: Indonesia launches nationwide waste cleanup drive

Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025