Jakarta (ANTARA) – Indonesia menargetkan pengeluaran konsumen sebesar Rp110 triliun (sekitar US$6,56 miliar) pada akhir 2025. Target ini didukung oleh program diskon belanja yang dijalankan di berbagai mal dan platform e-commerce, kata seorang menteri senior.
Dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah telah meluncurkan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan konsumsi. Inisiatif itu termasuk Hari Belanja Online Nasional dan kampanye Belanja di Dalam Negeri.
Menurut dia, program diskon ini diharapkan bisa mendongkrak belanja konsumen dan berkontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini.
Airlangga menjelaskan, kampanye Belanja di Dalam Negeri yang diorganisir oleh Asosiasi Ritel dan Penyewa Indonesia (Hippindo) di mal anggotanya, menargetkan transaksi hingga Rp30 triliun sampai 4 Januari 2026.
Sementara itu, program Hari Belanja Online Nasional yang diadakan dari 10 hingga 16 Desember, mencatatkan transaksi sebesar Rp35 triliun, tambahnya.
Dia mencatat, diskon di toko-toko partisipan bisa mencapai 50 persen, dengan diskon tambahan hingga 25 persen dan penawaran cashback sampai 10 persen. Hal ini diharapkan meningkatkan minat belanja.
Selain konsumsi domestik, Airlangga juga menyoroti peran sektor pariwisata dalam mendorong pengeluaran. Dia optimis bahwa wisata belanja akan semakin menarik minat wisatawan mancanegara.
“Terutama dari turis Malaysia, yang sering menggabungkan liburan dengan belanja dan perjalanan menggunakan kereta cepat Whoosh,” ujarnya.
Dia menambahkan, pusat perbelanjaan kini memiliki peran ekonomi yang lebih luas. Pemerintah mendorong agar mal dapat berfungsi sebagai ruang produktif, termasuk dengan mengakomodasi pekerja yang berkativitas dari mana saja.
Berita terkait: Pemerintah didesak bentuk satgas lindungi konsumen dari penipuan online
Berita terkait: Kepercayaan Konsumen di Indonesia tetap stabil di 117,2 pada Agustus 2025
Penerjemah: Bayu Saputra, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025