Target Indonesia: Nol Insiden dalam Program Gizi Berkelanjutan

Jakarta (ANTARA) – Badan Gizi Nasional (BGN) Indonesia menargetkan nol kejadian dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah melalui serangkaian inovasi berdasarkan evaluasi dan temuan lapangan.

“Kami ingin meminimalkan insiden besar dengan menargetkan nol kasus atau nol kejadian,” kata Kepala BGN Dadan Hindayana pada hari Senin.

Dia mengatakan langkah pertama adalah mengurangi jumlah penerima manfaat per dapur MBG — yang secara resmi disebut Unit Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) — untuk meningkatkan kualitas makanan.

Setiap dapur MBG juga harus memiliki juru masak yang tersertifikasi, yang pengalamannya memastikan alur kerja lebih cepat dan efisien, tambahnya.

BGN juga telah menyediakan kit tes cepat untuk memeriksa bahan baku di setiap dapur. Berdasarkan pengalaman Jepang selama seabad, katanya, 90 persen kasus keracunan makanan terkait dengan bahan baku.

BGN juga mewajibkan pengujian keamanan pangan sebelum makanan didistribusikan ke penerima manfaat.

Hindayana mengatakan semua dapur MBG didorong untuk memasang sterilisator yang mampu mengeringkan nampan makanan dalam waktu tiga menit pada suhu 120 derajat Celsius untuk meningkatkan standar kebersihan.

Untuk air memasak, Kementerian Kesehatan merekomendasikan menggunakan air kemasan bersertifikat atau air isi ulang, tambahnya.

BGN juga akan terus mengadakan sesi pelatihan dan bimbingan teknis untuk semua kepala dapur MBG untuk menjaga kewaspadaan dan kepatuhan.

Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani peraturan presiden yang mengatur program MBG yang dikelola oleh BGN.

“Peraturan tersebut sedang diselesaikan dan segera akan disebarluaskan ke masyarakat,” kata Hindayana.

Per 27 Oktober, terdapat 13.245 dapur MBG di seluruh Indonesia, dengan target 14.000 unit pada akhir bulan ini, menurut BGN.

BGN juga mengumumkan bahwa 12 dapur yang sebelumnya ditutup karena melanggar prosedur operasi standar (SOP) telah kembali beroperasi setelah menjalani perbaikan komprehensif.

MEMBACA  Puluhan termasuk wanita tewas dalam runtuhan

Berita terkait: [Tautan berita pertama]
Berita terkait: [Tautan berita kedua]

Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025