Jakarta (ANTARA) – Tim sepak bola cerebral palsy (CP) Indonesia menargetkan finis di empat besar pada IFCPF Asia-Oceania Cup 2025, yang akan digelar di Stadion Sriwedari, Solo, mulai Minggu (16 November).
Pelatih kepala Indonesia, Yanuar Dhuma Ardiyanto, menyakini bahwa target tersebut bisa dicapai. Dalam laga pembuka, Indonesia yang tergabung di Grup A akan menghadapi Australia sebelum bertanding melawan Jepang keesokan harinya.
“Jelas, pemain Australia punya pengalaman yang signifikan di sepakbola cerebral palsy dan sering bertanding di level yang lebih tinggi. Tapi, kami sudah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi gaya permainan mereka, khususnya dalam menghadapi pemain-pemain mereka yang bertubuh tinggi,” kata Ardiyanto dalam pernyataan tertulis di sini, pada Jumat.
Menurut dia, Indonesia sudah mempersiapkan diri sejak Agustus dan menjalani pemusatan latihan di Solo sejak awal Oktober.
Dia menekankan bahwa Indonesia tidak hanya ingin sekedar berpartisipasi, namun menargetkan finis di empat besar.
Australia, sementara itu, tidak meremehkan Indonesia meski lebih tinggi di peringkat dunia.
Pelatih kepala Australia, Kai Lammert, telah menganalisis performa Indonesia melalui beberapa rekaman video dari ASEAN Para Games.
“Saya sangat menghormati Indonesia, dan mari kita lihat hasil akhir pertandingan ini,” ujar Lammert.
CEO Federasi Sepak Bola Cerebral Palsy Internasional (IFCPF), Ashley Hammond, menyatakan bahwa Indonesia sangat siap sebagai tuan rumah.
Tempat seperti Stadion Sriwedari dan Stadion UNS telah memenuhi standar yang diperlukan.
“Persiapan di Indonesia sangat baik, dan kami optimis acara ini akan berjalan lancar,” kata Hammond.
Turnamen ini diikuti oleh Indonesia, Australia, Jepang, Iran, Korea Selatan, Malaysia, dan Thailand.
Iran adalah unggulan teratas sebagai juara bertahan, sementara Australia adalah unggulan kedua, yang peringkat ke-12 di dunia.
Berita terkait: [Tautan berita terkait pertama]
Berita terkait: [Tautan berita terkait kedua]