Target Indonesia di Paralimpiade 2028 Usai Kesuksesan Para Bulutangkis

Jakarta (ANTARA) – Komite Paralimpik Nasional (NPC) Indonesia menyampaikan optimisme mereka untuk mendapatkan lebih banyak kuota ke Paralimpiade Los Angeles 2028 setelah penampilan kuat dalam cabang para bulutangkis.

"Pencapaian ini luar biasa karena melalui turnamen ini kami juga berjuang untuk mengamankan tiket sebanyak mungkin ke Paralimpiade LA 2028," ujar Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun, dalam sebuah pernyataan pada Senin.

Kontingen Merah-Putih keluar sebagai juara umum di Polytron Indonesia Para Badminton International 2025, yang digelar di GOR Indoor Manahan, Solo, Jawa Tengah, dari 29 Oktober hingga 2 November.

Indonesia memenangkan enam emas, tiga perak, dan enam perunggu — sebuah hasil yang menurut Marbun meningkatkan kepercayaan diri jelang Paralimpiade 2028.

Meski tampil kuat, dia mencatat bahwa kualifikasi untuk Paralimpiade tetap sangat kompetitif, dan menyoroti performa mengesankan atlet India di Solo.

"Kita bisa lihat India memang kuat. Atlet yang mereka bawa ke Solo sangat mengesankan," katanya.

Pada Paralimpiade Paris 2024, Indonesia mengirim 35 atlet dan meraih satu emas, delapan perak, dan lima perunggu.

Di Solo, penampilan terbaik Indonesia datang dari Leani Ratri Oktila, yang merebut tiga medali emas — di nomor tunggal putri SL4, ganda putri SL3–SU5 bersama Khalimatus Sadiyah, dan ganda campuran SL3–SU5 bersama Hikmat Ramdani.

Emas tambahan datang dari Qonitah Ikhtiar Syakuroh di tunggal putri SL3, Subhan dan Rina Marlina di ganda campuran SH6, serta Subhan dan Dimas Tri Aji di ganda putra SH6.

Indonesia nyaris mengungguli India, yang meraih lima emas dan satu emas lintas negara yang tidak sepenuhnya dihitung, disertai delapan perak dan 14 perunggu.

Berita terkait: Indonesia bersinar dengan 10 medali di British-Irish Para-Badminton
Berita terkait: Indonesia menargetkan tiga emas di Paralimpiade LA 2028

MEMBACA  Kisah Bek Persib Victor Igbonefo Dalam Pertandingan Timnas Indonesia Melawan Arab

Penerjemah: Ramdan, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025