Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa pemerintah telah meningkatkan target cadangan beras menjadi 2,5 juta ton untuk meningkatkan kemandirian pangan.
“Demikian yang kami putuskan sebelumnya, termasuk beras. Saat ini, stok kita adalah 2 juta ton, dan kami berencana membawanya ke pertemuan terbatas dengan Presiden Indonesia (Prabowo Subianto), dengan minimal 2,5 juta ton,” katanya.
Menteri tersebut menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers setelah pertemuan koordinasi terbatas mengenai mendukung ketahanan pangan nasional dan pemenuhan cadangan pangan pemerintah untuk tahun 2025 di Jakarta pada hari Senin.
Hasan menambahkan bahwa jika pasokan beras mencapai 2,5 juta ton, itu berarti penyerapan dari petani kuat, yang akan membangun kepercayaan publik karena stok beras yang besar.
“Jika mencapai 2,5 juta ton, itu berarti penyerapan dari petani kuat, dan publik akan percaya karena stok Bulog besar,” ujarnya.
Dia menekankan bahwa peningkatan cadangan pangan pemerintah penting untuk mencapai kemandirian pangan, yang merupakan prioritas utama Presiden Prabowo.
“Kami membahas cadangan pangan pemerintah, dan program prioritas utama Presiden Prabowo Subianto adalah kemandirian pangan. Oleh karena itu, cadangan pangan pemerintah penting,” tambah Hasan.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, meminta percepatan kemandirian pangan sebagai langkah strategis untuk memastikan pasokan pangan domestik yang berkelanjutan dan mandiri.
Langkah ini penting untuk memperkuat kemandirian bangsa dan mengimplementasikan visi Presiden Prabowo, yang tercantum dalam Asta Cita.
Adi juga menyampaikan optimisme bahwa pada tahun 2025, Indonesia akan mampu memenuhi kebutuhan pangan domestik tanpa mengandalkan impor.