Target 80 Ribu Lulusan pada Gelombang Kedua Magang Nasional

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Ketenagakerjaan mentargetkan 80.000 lulusan baru universitas untuk ikut serta dalam gelombang kedua Program Magang Nasional 2025.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menjelaskan pada Senin bahwa target ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar setidaknya 100.000 lulusan baru bergabung dalam program ini, yang merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi nasional tahun ini.

“Di gelombang pertama, kami membuka 20.000 slot. Setelah ini berjalan, kami akan melanjutkan dengan gelombang kedua sebanyak 80.000 peserta, yang rencananya akan dimulai pada pertengahan November,” ujar Yassierli.

Gelombang kedua dijadwalkan mulai pada 17 November 2025. Untuk mendukung perluasan ini, kementerian mendorong partisipasi yang lebih luas dari perusahaan, kementerian, lembaga, dan badan pemerintahan di tingkat nasional maupun daerah.

“Untuk gelombang kedua, kami membuka partisipasi ke lebih banyak perusahaan dan juga ke instansi pemerintah pusat dan daerah,” jelasnya.

Perluasan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan magang yang lebih merata bagi lulusan sarjana dan diploma di semua provinsi.

Hingga Senin, sekitar 1.147 perusahaan telah memasang lowongan magang melalui platform Maganghub. Sementara itu, 105.000 lulusan baru telah mendaftar, dengan setiap pelamar diizinkan mengajukan hingga tiga lamaran.

Selain Maganghub, kementerian juga mengoperasikan Karirhub via platform SiapKerja, yang menawarkan lebih dari 200.000 lowongan kerja aktif. Kementerian juga mengkonsolidasikan daftar dari portal lowongan kerja swasta.

Karirhub memungkinkan pencari kerja dari berbagai tingkat pendidikan, dari SMA hingga lulusan universitas, untuk melamar posisi yang sesuai dengan keterampilan dan minat mereka di karirhub.kemnaker.go.id.

Kementerian tetap berkomitmen untuk meningkatkan akses ke program peningkatan dan pelatihan ulang keterampilan guna mendorong penyerapan tenaga kerja dan mengurangi pengangguran terbuka.

MEMBACA  Kamus Bahasa Indonesia akan mencakup 200.000 entri pada akhir 2024