Tanpa Kurangi Semua pun Tak Apa!

Minggu, 31 Agustus 2025 – 02:30 WIB

Jakarta, VIVA – Politisi senior Rieke Diah Pitaloka hadir secara langsung di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, pada Jumat 29 Agustus 2025, untuk menghadiri pemakaman Affan Kurniawan, driver ojek online yang meninggal setelah tertabrak kendaraan taktis Brimob saat unjuk rasa. Kehadirannya bukan hanya untuk memberikan penghormatan terakhir, tapi juga menyampaikan beberapa pernyataan tegas terkait kejadian tragis tersebut.

Baca Juga:


Rieke Diah Pitaloka Minta Ojol Tetap Tenang: Kita Tidak Akan Membuat Meninggalnya Affan Sia-sia

Di depan media, Rieke menyampaikan bahwa dia menerima setiap kritik dari masyarakat, termasuk tentang gaji DPR yang sering jadi perdebatan. Scroll untuk info lebih lengkap, yuk!

“Silakan aja kalau buat saya, mau dikurangi semua juga gak masalah. Terserah. Terima kasih untuk semua kritik dari rakyat Indonesia dan jangan berhenti mengkritik kami supaya terjadi perbaikan,” ujarnya.

Baca Juga:


Kenaikan Gaji-Tunjangan Menuai Protes, Pasha Ungu: DPR Itu Sangat Cinta dengan Masyarakat

Menurut dia, kritik dari masyarakat justru penting agar parlemen bisa membuat kebijakan yang lebih baik, termasuk dalam memperjuangkan payung hukum bagi driver ojek online.

Desakan Evaluasi Polisi dan Pesan untuk Presiden

Baca Juga:


Anies Baswedan Singgung Gaji DPR dan Pernyataan Guru Beban Negara: Ganggu Rasa Keadilan

Menyangkut tindakan aparat yang dianggap tidak manusiawi dalam menangani unjuk rasa, Rieke menegaskan pendiriannya.

“Pernyataan saya sudah jelas, agar ada pengusutan tuntas atas kematian (Affan) ini dan agar kepolisian Indonesia menggunakan pendekatan persuasif dalam menyelesaikan demo. Saya juga meminta kepada Presiden Prabowo Subianto karena bagi saya satu nyawa rakyat sangat berharga dan minta agar dievaluasi jajaran kepolisian terutama elit kepolisian RI sebab kasus seperti ini ibarat gunung es,” katanya.

MEMBACA  Nilai Banyak yang Enam, Bisa Berbahasa Arab?

Ia juga menyatakan dukungannya agar DPR, khususnya komisi terkait, segera memanggil pihak-pihak yang bertanggung jawab. Tapi, di sisi lain, dia juga menyampaikan permintaan maaf kepada publik.

“Kepada seluruh rakyat Indonesia saya minta maaf. Setidaknya saya sebagai wakil rakyat mohon maaf jika ada perjuangan yang belum selesai,” ucapnya.

Janji Perjuangan Payung Hukum untuk Ojol

Rieke juga menyebut perjuangan yang sedang dia dan komunitas ojol lakukan, yaitu memperjuangkan regulasi yang adil serta melindungi kesejahteraan para driver.

“Saat ini kita berjuang untuk payung hukum yang jelas bagi kawan-kawan ojol agar ada regulasi hukum yang memberikan keadilan, perlindungan, dan kesejahteraan. Saya dan teman-teman ojol juga berjuang agar tidak ada kenaikan iuran BPJS,” tegasnya.

Selanjutnya, ia mengingatkan rekan-rekan sesama anggota DPR agar tidak alergi terhadap kritik. Menurutnya, sebagai wakil rakyat, mereka wajib mendengarkan suara publik.

“Kalau rakyat kritik, rakyat protes ya terima saja. Artinya menurut saya – maaf sekali tidak bermaksud menggurui – karena dari hasil turun ke lapangan kondisi memang belum baik-baik aja. PHK yang tinggi serta masalah di tanah air seharusnya direspons. Kalau kerja kita bisa optimal, rakyat tidak akan marah kok. Rakyat pasti dukung,” jelasnya.

Rieke: Kritik Bukan Musuh, Tapi Alarm

Sebagai anggota DPR empat periode, Rieke menegaskan bahwa kritik bukanlah musuh, melainkan alarm agar wakil rakyat tetap berada di jalur yang benar. Ia berharap tragedi yang menimpa Affan tidak sia-sia, melainkan menjadi titik balik dalam memperjuangkan nasib para ojol di seluruh Indonesia.

“Saya rasa sebagai anggota DPR, kita bersumpah pakai kitab suci. Jadi mari kita hadapi kritik dengan sikap yang lebih baik, karena rakyat cuma ingin hidupnya lebih layak,” tutupnya.

MEMBACA  Apa yang sedang terjadi di Suriah dan mengapa sekarang?

Halaman Selanjutnya

Ia juga menyatakan dukungannya agar DPR, khususnya komisi terkait, segera memanggil pihak-pihak yang bertanggung jawab. Tapi, di sisi lain, dia juga menyampaikan permintaan maaf kepada publik.