Survei Patriot Bond Lampaui Rp50 Triliun, Pacu Semangat Berinvestasi

Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menerima laporan dari Menteri Investasi dan CEO Danantara, Rosan P. Roeslani, tentang realisasi penjualan Obligasi Patriot yang telah melebihi Rp50 triliun.

Laporan ini disampaikan dalam rapat terbatas yang digelar tak lama setelah kepulangan Presiden di Jakarta pada hari Selasa, usai menghadiri KTT Sharm El-Sheikh di Mesir.

Menteri Sekretaris Negara dan Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, menyatakan bahwa Presiden Prabowo langsung memimpin rapat terbatas di Lanud Halim Perdanakusuma sepulangnya.

“Beliau menerima laporan dari Menteri Investasi mengenai kinerja investasi nasional, termasuk penjualan Obligasi Patriot yang kini telah lebih dari Rp50 triliun,” ujar Prasetyo.

Selain update tentang Obligasi Patriot, Rosan juga melaporkan rencana investasi untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di 34 kabupaten dan kota. Dari jumlah itu, sepuluh lokasi—termasuk Bantar Gebang—sudah siap untuk groundbreaking.

Beberapa menteri lainnya juga menyampaikan update kinerja dan program strategis mereka dalam rapat tersebut. Di antaranya adalah Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir serta Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Brian Yuliarto.

Presiden Prabowo memberikan arahan khusus kepada Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi untuk mempercepat pengembangan sumber daya manusia Indonesia di bidang sains dan teknologi guna mendukung agenda hilirisasi industri negara.

“Presiden menugaskan Menteri untuk menyiapkan SDM yang terampil tinggi yang akan menggerakkan program-program besar pemerintah di berbagai sektor, dari perkebunan hingga industri maritim,” jelas Prasetyo.

Dia menambahkan bahwa penguatan modal manusia merupakan langkah strategis untuk memastikan Indonesia dapat memenuhi kebutuhan ahli di sektor-sektor prioritas yang semakin berkembang.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menyampaikan laporan dan mengungkapkan permohonan maaf karena tim nasional sepak bola Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026.

MEMBACA  Inilah Saham Kecerdasan Buatan (AI) yang Saya Pikir Akan Menjadi Anggota Berikutnya dari Microsoft, Apple, Nvidia, Alphabet, Amazon, dan Meta dalam Kelompok $1 Triliun

“Menteri menyampaikan penyesalan kepada Presiden atas kegagalan tim untuk melaju ke Piala Dunia 2026. Meski kecewa, Presiden mendorong tim untuk fokus pada dua event besar mendatang—Piala Asia 2027 dan Olimpiade 2028,” kata Prasetyo.

Rapat terbatas di Lanud Halim Perdanakusuma ini menandai salah satu agenda resmi pertama Presiden Prabowo setelah kembali dari Mesir.

Selain meninjau perkembangan investasi dan ekonomi nasional, diskusi tersebut juga merancang arah strategis pemerintah di bidang pendidikan, olahraga, dan pengembangan modal manusia. Dengan penjualan Obligasi Patriot yang melampaui target dan proyek energi terbarukan yang siap dimulai di berbagai daerah, pemerintah menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Upaya ini diiringi oleh inisiatif-inisiatif pengembangan sumber daya manusia yang bertujuan untuk mempercepat hilirisasi industri dan mencapai swasembada dalam negeri yang lebih besar.

Berita terkait: Danantara Patriot Bonds to power Indonesia’s 2045 vision

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi/Andi Firdaus, Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025