Sumber Daya Tambang: Warisan untuk Generasi Mendatang

Jumat, 17 Oktober 2025 – 23:18 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menekankan bahwa pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan dengan prinsip berkelanjutan. Menurut dia, hal ini penting agar kekayaan alam Indonesia benar-benar bisa berkontribusi untuk kesejahteraan rakyat dan pembangunan peradaban di masa depan.

Baca Juga:
Bahlil Jamin Minyak dari Sumur Rakyat Dibeli dengan Harga Cuan

Pengelolaan tambang, kata Bahlil, tidak boleh hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek saja. Aspek lingkungan dan kepatuhan terhadap peraturan wajib menjadi perhatian utama.

“Sumber daya alam kita, tambang kita, dalam pengelolaannya jangan kita pikir untuk dihabiskan sekaligus. Kita harus ingat bahwa ada generasi berikutnya, sehingga kita harus melakukan pengelolaan dengan baik, dengan lingkungan yang baik, serta proses-proses yang sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujar Bahlil dalam sambutannya di acara Minerba Convex 2025, Rabu 15 Oktober 2025.

Baca Juga:
11 Orang di Haltim Divonis Penjara, Position Siap Buka Dialog dengan Warga

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil menegaskan praktik reklamasi sebagai kewajiban mutlak bagi setiap pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP). Langkah ini dinilai penting untuk memastikan kegiatan tambang berjalan sesuai aturan dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Baca Juga:
Dukung Transformasi Industri Demi Peradaban, MIND ID Pastikan Jadi Penggerak Hilirisasi

Pandangan yang sama juga disampaikan oleh Penasihat Khusus Presiden Bidang Energi, Purnomo Yusgiantoro. Ia menyoroti bahwa sektor pertambangan masih menghadapi beberapa tantangan serius seperti risiko korupsi, lemahnya transparansi, dan budaya etika yang belum kuat.

Menurut Purnomo, penguatan tata kelola menjadi fondasi utama agar industri pertambangan di Indonesia bisa tumbuh secara produktif dan berintegritas.

MEMBACA  Pemeriksaan Kesehatan Gratis Dimulai Februari 2025, Apa yang Diperiksa?

“Penguatan tata kelola berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) perlu dilakukan karena bersifat transdisiplin,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu pemain utama di industri pertambangan nasional, MIND ID, menunjukkan komitmennya dalam mendukung tata kelola pertambangan yang baik di seluruh lini operasional. Holding BUMN Industri Pertambangan ini terus memperkuat sistem pengawasan, transparansi, serta pengelolaan sumber daya manusia di seluruh rantai nilai pertambangan nasional.

Selain berfokus pada efisiensi dan produktivitas, MIND ID juga menegaskan komitmennya terhadap tanggung jawab lingkungan. Sepanjang tahun 2024, perusahaan telah melaksanakan reklamasi pasca tambang di lahan seluas 7.200 hektar, meningkat dari tahun 2023 yang mencapai 6.700 hektar.

Soal Mandatori Campuran Etanol 10 Persen, Begini Kata Dirut Pertamina

Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Simon Aloysius mendukung penuh arahan pemerintah soal mandatori campuran etanol 10 persen (E10) untuk BBM guna mengurangi emisi karbon.

VIVA.co.id
17 Oktober 2025