loading…
Managing Director ELSA Speak Indonesia, Yasser Muhammad Syaiful. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA – Pelatihan Bahasa Inggris yang menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) dianggap sebagai solusi strategis buat atasi masalah kualitas SDM dan naikin kinerja bisnis di industri perhotelan Indonesia.
Survei dari ELSA Speak menunjukkan bahwa 94,4% hotel di Indonesia belum pakai pelatihan Bahasa Inggris berbasis AI yang hiper-personal. Padahal, tiga tantangan utama yang dialami pemimpin industri adalah waktu yang tidak efisien, isi materi yang kurang relevan, dan terbatasnya skala pelatihan.
“Iconic service bukan cuma tentang keramahan, tapi juga tentang bagaimana setiap interaksi bisa ninggalin kesan yang mendalam. Komunikasi yang efektif adalah kuncinya, dan di sinilah AI berperan untuk memberikan pelatihan yang personal, relevan, dan berdampak pada bisnis,” ujar Managing Director ELSA Speak Indonesia, Yasser Muhammad Syaiful, dalam keterangannya, Rabu (17/9).
Yasser memberi contoh layanan iconic dari Singapore Airlines, seperti pemberian handuk hangat yang sederhana tapi beri kesan mendalam dan bedain dari kompetitor. Layanan seperti itu yang bikin loyalitas pelanggan dan memungkinkan perusahaan nerapin harga premium.
Data dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) membuktikan, skill Bahasa Inggris yang bagus meningkatkan kualitas layanan dan ulasan positif. Sementara penelitian Harvard menunjukkan, penurunan satu bintang di rating hotel bisa turunin pendapatan tahunan sampai 10%.
Director of Human Resources Nusa Dua Beach Hotel & Spa, NN. Sudiasih, membagikan pengalaman mereka dalam menggunakan teknologi ini. “Dulu, susah untuk jaga kehadiran karyawan karena jadwal padat dan materinya kurang sesuai kebutuhan. Dengan pendekatan ELSA yang kontekstual dan fleksibel, partisipasi jadi jauh lebih tinggi,” ujarnya.