Sumatera Barat memperoleh dana hibah sebesar Rp53 miliar untuk pengurangan karbon.

Padang, Sumatra Barat (ANTARA) – Pemerintah Sumatra Barat telah menerima hibah sebesar Rp53 miliar (sekitar US$3,38 juta) dari Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) atas kinerja baiknya dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon.

“Hibah ini memberi kami motivasi untuk terus mendukung upaya pengurangan emisi karbon dan pelestarian lingkungan,” kata Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, pada hari Jumat.

Ia mengatakan bahwa pengurangan emisi karbon bukan hanya tugas pemerintah tetapi juga masyarakat, yang harus menyadari dan memahami pentingnya pengurangan emisi dan pelestarian lingkungan.

Hibah ini akan segera digunakan untuk pengelolaan lingkungan, terutama melalui masyarakat yang tinggal di sekitar hutan di provinsi ini, tambahnya.

Pemerintah Sumatra Barat akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait agar dana dapat digunakan untuk program-program yang mendukung pengurangan emisi karbon.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Sumatra Barat Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan, Syukriah H.G., menekankan bahwa hibah ini harus digunakan dengan tepat melalui program-program yang terus mendukung pencapaian emisi nol netto.

“Inisiatif pengembangan rendah karbon sangat penting untuk memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahan terhadap dampak perubahan iklim. Ini sangat penting bagi kehidupan generasi masa depan kita,” katanya.

Beliau mengatakan bahwa pencairan hibah dari BPDLH, yang merupakan lembaga di bawah Kementerian Keuangan, adalah salah satu kebijakan utama pemerintah pusat dalam upaya pengurangan emisi dan mendorong pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi.

“Oleh karena itu, kita perlu mempercepat program-program sehingga pengurangan emisi dapat menjadi lebih baik ke depannya,” tambah Syukriah.

Berita terkait: Indonesia mendorong nilai ekonomi karbon untuk mencapai target NDC

Berita terkait: Indonesia siap menjadi pusat penangkapan dan penyimpanan karbon: Kementerian

MEMBACA  China menyerang AS atas desakan untuk melarang TikTok

Penerjemah: Miko Elfisha, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024