Kementerian Perhubungan memperkirakan bahwa jumlah pemudik Lebaran tahun ini mencapai 146,48 juta orang. Lebih dari 30 juta orang diperkirakan akan menggunakan mobil pribadi, sedangkan lebih dari 12 juta orang akan menggunakan sepeda motor. Sebagai respons terhadap peningkatan jumlah pemudik dari tahun sebelumnya, Komunitas Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) bersama pakar berkendara memberikan tips untuk mengurangi korban jiwa selama musim mudik tahun ini.
Berdasarkan data Korlantas Polri, tercatat bahwa kecelakaan lalu lintas selama musim mudik Lebaran 2024 mencapai 3.286 kejadian. Meskipun angka ini mengalami penurunan sebesar delapan persen dibandingkan tahun 2023, namun diharapkan angka tersebut dapat terus berkurang di tahun ini. Koordinator Jarak Aman, Edo Rusyanto, menyatakan bahwa meskipun angka kecelakaan turun, tetap diperlukan kewaspadaan ekstra saat berkendara.
Data juga menunjukkan bahwa korban jiwa selama Operasi Ketupat 2024 sebanyak 469 orang, mengalami penurunan sebesar 12 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk mencegah kecelakaan, fokus dan konsentrasi saat berkendara menjadi hal yang sangat penting.
Pendiri Jakarta Defensive Driving Center (JDDC), Jusri Pulubuhu, menekankan pentingnya persiapan sebelum berangkat mudik. Kondisi kendaraan dan kondisi fisik pemudik perlu diperiksa dengan baik. Selain itu, untuk menghindari kelelahan saat berkendara, disarankan untuk beristirahat setiap 2-3 jam sekali atau minimal 15-30 menit. Pengemudi juga disarankan untuk minum air putih yang cukup dan menghindari makanan berat yang dapat menyebabkan kantuk. Jika merasa sangat mengantuk, lebih baik untuk menepi dan istirahat sejenak.
Kebijakan Work From Anywhere (WFA) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan dapat membantu mengatur pergerakan pemudik agar dapat berangkat lebih awal. Prediksi pergerakan arus mudik diperkirakan akan dimulai pekan depan.