CHINA – Aliansi strategis antara Toyota dan GAC Group di pasar mobil listrik (EV) China memasuki babak baru. GAC bersiap meluncurkan Aion i60, sebuah SUV listrik yang secara teknis merupakan kembaran dari Toyota bZ3X, tapi di pasarkan dengan harga yang lebih rendah.
Strategi ini menimbulkan pertanyaan di pasar: apakah ini langkah jenius untuk menguasai pasar atau justru kesalahan yang akan menyebabkan persaingan internal?
Aion i60, yang sudah dapat izin edar dan berpotensi rilis pada bulan November, diperkirakan punya harga mulai 100.000 yuan (sekitar Rp233 juta). Harga ini jauh lebih rendah dari harga awal Toyota bZ3X yang berkisaran 109.800 yuan. Perbedaan harga ini bisa mempengaruhi loyalitas konsen di pasar yang sangat sensitif soal harga.
Duel Spesifikasi: Kembar Tapi Tak Sama
Meskipun berbagi platform modular AEP (Aion Electric Platform), kedua model ini memiliki perbedaan tipis namun krusial. GAC Aion i60 punya dimensi sedikit lebih panjang dan tinggi (panjang 4.685 mm, tinggi 1.660 mm). Sementara itu, Toyota bZ3X menawarkan ruang kabin yang agak lebih lapang berkat jarak sumbu roda 2.775 mm.
Di sektor performa, motor listrik tunggal Aion i60 menghasilkan tenaga 165 kW (sekitar 221 hp) dengan kecepatan tertinggi 160 km/jam, sedikit di bawah bZ3X yang lebih bertenaga dengan 224 hp.
Namun, Aion i60 punya keunggulan dengan menawarkan varian Plug-in Hybrid (PHEV) yang tidak dimiliki kembarannya. Varian ini menggabungkan mesin 1,5 liter dengan baterai LFP 29,165 kWh yang bisa menempuh jarak 160 km dalam mode listrik murni (CLTC).
Dengan tenaga yang hampir mirip namun harga lebih murah, Aion i60 menawarkan proposisi nilai yang sangat kuat.